Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Adenita dengan Para Sahabat

Kompas.com - 02/04/2012, 11:07 WIB

KOMPAS.com - Yuli Anita, atau yang lebih dikenal dengan Adenita, baru saja meluncurkan buku keduanya, 23 Episentrum. Buku bersampul kuning ini berisi dua buku yang berbeda, yaitu novel dan suplemen, namun bertema sama: berkarya dengan cinta.

Buku 23 Episentrum ditulis Adenita sejak tahun 2003. Proses penulisan yang cukup lama membuatnya justru berhasil menyelesaikan bukunya yang lain, 9 Matahari (2008). Sedangkan 23 Episentrum baru dirampungkannya setelah menikah dengan Rahmat Agung Priambodo, dan melahirkan seorang puteri bernama Oryza Sativa Misykat Priambodo.

Adenita mempersembahkan novel yang bersampul pink sebagai hadiah pernikahan dengan sang suami. "Sewaktu buku ini selesai, saya melarang suami untuk baca dulu sampai launching. Karena hari ini saya mau memberikan buku ini kepada suami saya, sebagai hadiah pernikahan kami," ungkap Adenita, saat launching bukunya di toko buku Kinokuniya, Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (31/3/2012) lalu.

Sedangkan buku suplemen bersampul biru, ia persembahkan untuk sahabat-sahabatnya. Peluncuran buku ini menjadi semacam acara reuni karena hampir semua nama dalam buku itu hadir, dan memberikan testimoni terhadap sosok seorang Adenita.

"Adenita orangnya ramah, selalu memberi energi yang positif," ujar Dhitta Puti Sarasvati, seorang sahabat Adenita yang sangat mencintai profesinya sebagai seorang guru.

"Adenita adalah seorang teman yang mahal. Tempat saya berbagi tentang mimpi, dan kami sama-sama berusaha meraihnya," tutur Mochamad Achir, news anchor Liputan 6 SCTV sambil berkaca-kaca menatap sahabatnya.

Peluncuran 23 Episentrum menjadi semacam "utang" yang berhasil dilunasi oleh Adenita, untuk orang-orang yang dicintainya.

Tentang Adenita
Wanita kelahiran Jakarta, 3 Juli 1981 ini memutuskan untuk "mendarat" dan menekuni dunia kreatif penulisan setelah lima tahun menjadi penyiar radio. Buku pertamanya, 9 Matahari, berhasil menjadi best seller dan membawanya masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award tahun 2009. Setahun sesudahnya, Adenita mendapat penghargaan Duta Bahasa Berprestasi dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat.

Selain menulis artikel dan sesekali menulis cerpen untuk majalah, ia juga mengembangkan bakat menulis dengan mengikuti workshop Penulisan Skenario Film. Saat ini Adenita terlibat dalam penulisan skenario film perdananya, dan sesekali mengajar proses kreatif penulisan untuk sekolah menengah.

Di sela aktivitas menulisnya, Adenita juga sering menjadi Master of Ceremony (MC). Menjadi seorang ibu juga membuat Adenita bersemangat untuk ikut berkampanye mengenai pentingnya ASI eksklusif bersama Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). Ia juga masih menuliskan cerita kesehariannya di dalam blog-nya, www.kotakadenita.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com