Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

USG 4D, Untuk Apa Sih?

Kompas.com - 02/04/2012, 12:58 WIB

KOMPAS.com - Munculnya teknologi USG (ultrasonografi) merupakan impian para ahli kebidanan, seperti Prof Ian Donald -pelopor USG diagnostik asal Skotlandia, untuk memiliki alat pencitraan yang tidak "merugikan" janin, aman, dan mudah dioperasionalkan. Teknologi USG pun semakin canggih, dimulai dari gambar hitam putih tak bergerak (2 dimensi), rekonstruksi 3 dimensi, hingga 4 dimensi atau gambar bergerak (live 3D).

USG 4D dihadirkan karena USG 3D dirasa belum cukup karena belum mampu merekam gerak janin. Sebenarnya banyak dokter yang tak mau menyebut USG ini dengan nama 4D, melainkan live 3D atau 3D real time mengingat dimensi itu hanya ada tiga. Namun, produsen dan pemasar produknya lah yang menggunakan nama ini supaya lebih menarik perhatian konsumen. Akhirnya, nama USG 4D pun digunakan lebih umum.

Kemampuan USG 4D hampir sama dengan 3D, seperti mampu lebih akurat membaca kelainan pada janin. Di usia kandungan 11-14 minggu, USG 4D bisa mengidentifikasikan kelainan hingga 85 persen, mampu mengidentifikasi down's syndrome dan kelainan kromosom lain, serta kelainan jantung bawaan dini. Di usia kandungan 18-22 minggu mampu mendeteksi kelainan janin struktural (detail anomaly scan).  Sementara di usia kandungan 28-32 minggu mampu mendeteksi kelainan pertumbuhan janin, kelainan letak janin, letak plasenta, tali pusat, jumlah air ketuban, profil biofisik janin, kelainan organ janin yang baru tampak pada usia kehamilan lanjut (seperti pada otak, ginjal, dan lainnya), serta kelainan letak tulang bayi.

Kelebihan USG 4D yang tidak dimiliki 3D adalah mampu melihat gerakan-gerakan janin, seperti menghisap ibu jari, menendang, memukul, ngulet, dan lainnya, sehingga USG 4D bisa memberikan informasi lebih banyak mengenai keadaan janin, terutama dalam pengamatan perilaku janin (fetal behavior). USG 4D pun mampu menyimpan gerakan atau penampilan di dalam database komputer yang selanjutnya bisa dilihat ulang seperti kita melihat film. Salinannya dapat disimpan di CD atau flashdisk.

Ada kelebihan, ada kekurangan. Kekurangan USG 4D sangat bergantung pada posisi janin dan biayanya yang sangat mahal. Bila janin sedang membelakangi kita atau posisi menelungkup, maka sulit melihat organ-organ tubuh bagian depan, seperti jenis kelamin, bentuk wajah, keadaan tangan dan kaki, serta dinding dada dan perut. Untuk bisa melihatnya, kita harus menunggu janin bergerak hingga mukanya menghadap ke depan (ke arah pemeriksa). Selain itu, untuk merekam gerak janin membutuhkan waktu USG lebih lama karena butuh waktu beberapa detik untuk merekamnya.

Yang pasti, seluruh pemeriksaan USG seharusnya dilakukan atas alasan medis.

Harus ada sertifikasi
Setelah melakukan pemeriksaan dengan USG, dokter yang baik akan memberikan penjelasan kepada kita mengenai kondisi janin, apakah normal atau tidak. Mulai ukuran lingkar kepala janin, panjang lengan atas, lingkar perut, panjang paha, berat badan, umur, hingga dinding perut, yang berurutan secara sistematis.

Jika tak diberikan penjelasan, kita berhak menanyakan, bahkan secara detail apabila muncul kelainan. Gunakan hak kita sebaik-baiknya mengingat kita tidak gratis mendapatkan pelayanan dokter. Jika ada dokter yang tak mau memberikan penjelasan, kita boleh pindah ke dokter lain.

Secara etika kedokteran, dokter yang melakukan USG adalah dokter yang sudah mempunyai sertifikat kompetensi dalam bidang USG yang dikeluarkan perkumpulan profesi atau badan dunia semacam WHO. Sertifikasi ini menunjukkan yang bersangkutan berkompeten melakukan USG, mengingat teknik-teknik melakukan dan membaca USG harus dipelajari dengan baik dan benar, guna mendukung hasil yang akurat. Maka, ketika ingin melakukan USG, pilihlah dokter yang sudah tersertifikasi.

Narasumber: Dr Judi Januadi Endjun, SpOG, dari Departemen Obstetri dan Ginekologi, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta

(Tabloid Nakita/Irfan Hasuki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com