Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan Nasi Bikin Susah Tidur

Kompas.com - 03/04/2012, 18:39 WIB

KOMPAS.com — Mungkin Anda sering mendengar bahwa Anda harus mengurangi porsi makan saat malam hari agar tidak menjadi gemuk. "Namun, mengurangi makan bukan berarti tidak makan sama sekali dan menahan lapar," ungkap Hendry, Physical Exercise Consultant, kepada Kompas Female, saat peluncuran produk Nutrilite Diet Plan di Plaza Bapindo, Jakarta, Senin (2/4/2012).

Seperti diketahui, menahan rasa lapar memang sangat berbahaya untuk kesehatan dan justru membuat tubuh semakin gemuk. Namun, yang sebaiknya dilakukan adalah membatasi asupan karbohidrat, terutama saat malam hari. "Kebutuhan karbohidrat dan kalori masing-masing orang berbeda-beda tergantung jenis kelamin, usia, dan juga aktivitasnya," ungkap Hendry.

Jumlah asupan karbohidrat yang disarankan dalam satu hari untuk sarapan adalah sekitar 10 persen, snack pagi 20 persen, makan siang 40 persen, dan makan malam hanya sekitar 30 persen dari total kalori yang dibutuhkan per harinya.

Fungsi karbohidrat salah satunya adalah untuk menyediakan energi bagi aktivitas yang dilakukan manusia sehari-hari. Karena itu, karbohidrat sangat dibutuhkan ketika siang hari. "Saat siang hari, aktivitas kita banyak dan membutuhkan banyak energi sehingga asupan karbohidrat ini tidak akan disimpan menjadi lemak, tapi dibakar menjadi energi," tukasnya.

Berbeda ketika sudah mendekati malam hari, ketika metabolisme dan pencernaan tubuh menurun akibat aktivitas yang berkurang. Anda tetap membutuhkan asupan karbohidrat, tetapi dalam jumlah tidak sebanyak pada siang hari. Pengurangan asupan karbohidrat ini bertujuan agar karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh bisa terbakar sempurna dalam tubuh.

Di lain pihak, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat pada malam hari akan menyebabkan beberapa hal berikut:

1. Pembakaran karbohidrat tidak sempurna sehingga menyebabkan adanya timbunan lemak pada beberapa bagian tubuh. Inilah yang menimbulkan mitos bahwa makan malam sebaiknya dihindari ketika sedang diet.

2. Kelebihan karbohidrat bisa membuat kadar gula darah meningkat. Beberapa jenis karbohidrat yang mudah dicerna, seperti kentang, gula, dan nasi, merupakan jenis karbohidrat yang paling mudah menyebabkan gula darah mudah meningkat. Kadar gula darah yang meningkat ini akan menyebabkan produksi insulin meningkat sehingga tubuh tidak akan mencapai rasa rileks, dan mengakibatkan rasa gelisah saat tidur, dan juga sulit untuk tidur nyenyak.

"Saat tidur, pencernaan akan tetap bekerja, tetapi tidak segiat saat beraktivitas. Sehingga tubuh akan kesulitan untuk membakar karbohidrat dan mencernanya," tambah Hendry.

Untuk mengatasinya, lakukan olahraga kecil setelah mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak agar terjadi pembakaran kalori dan tidur Anda menjadi lebih nyenyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com