Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Kehamilan Kembar Terdeteksi

Kompas.com - 04/04/2012, 13:49 WIB

KOMPAS.com - Kehamilan kembar saat ini banyak ditemukan di kalangan selebriti di Hollywood. Entah itu terjadi secara alami ataupun melalui program inseminasi buatan atau fertilisasi in vitro (bayi tabung). Yang pasti, ibu hamil yang tengah berharap mengandung bayi kembar pasti akan tak sabar mengetahui kepastian apakah programnya berhasil atau tidak.

Untuk mengetahui kepastian tersebut tentunya Anda harus melakukan pemeriksaan USG. Di usia kehamilan 12 minggu, biasanya Anda sudah bisa mengetahuinya melalui USG. Namun kadang-kadang Anda juga bisa mendapat kepastian saat usia kehamilan lebih muda, terutama jika Anda menjalani program bayi tabung atau pernah mengalami keguguran.

"Secara maya, tidak mungkin perempuan bisa tahu sendiri bahwa ia sedang mengandung janin kembar. Jadi, harus diketahui melalui scanning, dan Anda bisa mencari tahu sejak usia kehamilan enam minggu," kata Patrick O’Brien, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, dan konsultan kebidanan di University College Hospital, London.

Pemeriksaan USG sejak usia kehamilan yang dini perlu dilakukan jika ibu hamil mengalami sedikit perdarahan atau nyeri, atau jika Anda menjalani perawatan kesuburan atau pernah keguguran.

Dari pemeriksaan, dokter bisa melihat perkembangan plasenta dan selaput-selaputnya untuk melihat apakah janin Anda identik atau tidak. Kembar tidak identik akan mengembangkan plasentanya sendiri, sedangkan kembar identik dapat berbagi, atau memiliki plasenta sendiri, tergantung kapan telur yang dibuahi itu memisah.

Banyak perempuan yang menghasilkan janin kembar, namun salah satu janin tidak dapat berkembang pada awal kehamilan, sehingga mati di dalam rahim. Nah, "menghilangnya" salah satu janin ini juga dapat diketahui melalui USG. Janin yang menghilang ini kemungkinan diserap oleh ibu atau janin kembar yang lain.

"Jadi, mungkin Anda sudah melihat janin kembar pada USG pertama, tapi belakangan janin itu tidak ada. Itu lebih banyak diketahui sekarang ini karena perempuan sudah menjalani scanning sejak awal," kata O'Brien.

Janin yang menghilang itu kemungkinan terjadi pada delapan atau 10 minggu pertama. Sejauh ini lenyapnya salah satu janin kembar tidak akan merugikan janin yang masih ada. Sampai sekarang, belum pernah dilakukan studi jangka panjang mengenai hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com