Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Menjadi "Trend Setter"

Kompas.com - 19/04/2012, 10:41 WIB

KOMPAS.com - Pernah merasa jenuh dengan gaya berpakaian yang ditampilkan rata-rata perempuan yang Anda lihat di sekitar? Bila ada satu tren yang sedang naik, semua perempuan seolah berlomba memakainya. Jika tidak memakainya, dianggap ketinggalan zaman. Padahal Anda tidak menganggap item tersebut sebagai sesuatu yang istimewa, dan tidak berniat memakainya. Tidakkah para perempuan itu merasa bahwa penampilan mereka seperti seragam?

Anda ingin sekali tampil beda, ingin menjadi trend setter dan bukan sekadar follower. Tetapi bila Anda menyadari bahwa Anda tidak memiliki pengetahuan tentang fashion, bagaimana Anda bisa tahu bahwa gaya Anda cukup layak ditampilkan? Simak tips dari Juliet Warkentin, content director untuk WGSN, perusahaan analisa tren online dan pemimpin redaksi Toronto Life Fashion.

Apakah item tersebut membuat Anda merasa nyaman?
Hampir semua tren diawali dari hal yang kecil. Coba ingat tentang kacamata berbingkai putih yang iseng Anda beli bertahun-tahun lalu. Ketika itu, tak seorang pun memakai kacamata putih, dan ketika Anda mengenakannya ke kantor, seorang teman berkomentar, "Aneh banget sih, kamu? Kacamata kok warnanya putih?" Wajar bila teman Anda bereaksi seperti itu, karena ia sendiri tak akan punya keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru, dan ia memang bukan seorang trend setter. Tetapi coba pikirkan sekarang, kacamata berbingkai putih terlihat dikenakan dimana-mana, termasuk oleh kaum pria. Jadi, bila Anda menyukainya, dan merasa nyaman memakainya, so what? Biarkan saja orang berkomentar negatif.

Apakah Anda bosan?
Jika Anda melihat hampir semua orang mengenakan barang yang sama, kemungkinan Anda merasakan suatu kejenuhan dengan apa yang Anda kenakan. Ini kepekaan yang baik, karena akan memicu Anda untuk mencoba sesuatu yang berbeda. Anda bosan melihat semua orang memakai skinny jeans, padahal jeans seperti tidak terlihat bagus untuk yang pinggulnya besar. Sehingga, Anda memilih kembali memakai jeans model bootcut. Atau, Anda melihat terlalu banyak motif bunga-bungaan saat ini, sehingga ingin mencari sesuatu yang lebih grafis.

Berhentilah, dan lihat sekeliling Anda
Kadang-kadang kita terlalu berfokus pada apa yang dikatakan akan ngetren, dan melupakan dunia di sekitar kita. Berjalan-jalanlah, dan perhatikan hal-hal yang biasanya tidak Anda perhatikan. Misalnya warna papan nama toko yang unik, atau kacamata berbingkai besar yang dikenakan seorang perempuan. Ketika Anda pulang ke rumah, pikiran akan menjadi segar, dan akan mulai memikirkan fashion dan gaya dengan cara yang baru. 

Tren bisa muncul di mana saja
Seorang desainer fashion bisa mendapat inspirasi dari mana saja, musik, film, acara televisi, bahkan street fashion. Jika Anda mengamati koleksi busana perancang ternama, Anda mungkin akan merasa bahwa rancangan mereka sebenarnya terinspirasi dari eksotisme sebuah negara, dari street culture yang ditampilkan para skater atau dunia musik indie.

Amati gaya berpakaian perempuan di tempat lain
Pernah mengamati mengapa perempuan Madura sehari-hari selalu melengkapi pakaiannya dengan bawahan berupa kain batik atau sarung? Hei, Anda juga bisa lho menerapkan gaya berpakaian mereka untuk menciptakan gaya etnik untuk Anda sendiri. Ketika Anda sedang melihat-lihat gambar di blog milik seseorang, Anda juga bisa mengamati gaya berpakaian perempuan di belahan dunia yang lain. Jika Anda menyukai gaya mereka, Anda juga bisa menerapkannya untuk gaya Anda sendiri. Mengamati semua hal ini sangat menyenangkan, dan Anda akan mendapat banyak inspirasi.

Beberapa tren akan selalu berulang
Ketika semua orang sudah berganti gaya, dan Anda justru baru memulai gaya yang sudah ditinggalkan orang, tentu Anda akan dibilang ketinggalan zaman. Tetapi tidak demikian bila Anda berani mengambil satu unsur dari gaya yang pernah ngetren sepuluh tahun lalu, misalnya. Anda tidak perlu menerapkan keseluruhan gaya berbusana, melainkan hanya beberapa item dari tren tersebut. Bagaimanapun juga, tren akan selalu berulang, dan Anda akan menemukan sesuatu yang unik dan bisa dipakai kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com