Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Kreatif dengan Manik-Manik Kaca

Kompas.com - 02/05/2012, 09:56 WIB

KOMPAS.com - Sifat kreatif dalam memanfaatkan menciptakan benda-benda yang tak terpakai, tak jarang bisa menghasilkan berbagai aksesori yang cantik. Bahkan, menghasilkan banyak uang saat menjualnya. Ternyata hal ini juga dialami oleh Mia Yusmita Gofar, yang rajin merangkai manik-manik beragam warna menjadi aneka aksesori yang cantik.

"Awalnya hanya suka dengan aksesori, dan kecintaan untuk merangkai manik-manik ini muncul saat saya tinggal di Jerman tahun 2002," tukas Mia Yusmita Gofar saat peluncuran buku terbarunya, Membuat Perhiasan Cantik dari Manik Kaca Daur Ulang (Manik Kaca Jombang), di toko buku Kinokuniya, Plaza Senayan, Selasa (1/5/2012) lalu.

Keterbatasan berbahasa Jerman membuatnya kesulitan untuk bersosialisasi dengan para tetangganya. Akibatnya, Mia memilih untuk menyibukkan diri di rumah. Akhirnya ia lebih senang berkutat di rumah untuk merangkai aneka manik-manik menjadi sebuah gelang. "Lama-kelamaan banyak orang yang suka dengan karya saya, dan saya pun mulai percaya diri untuk menerima pesanan dari teman-teman di Jerman," bebernya.

Setelah mengembangkan kemampuannya merancang aksesori secara otodidak, Mia terpikir untuk merangkum seni merancang aksesori dari manik kaca ini dalam sebuah buku. Apalagi, ia banyak melihat aneka buku tentang kerajinan tangan dalam bahasa Inggris. Ia pun bertekad untuk menyusun buku kerajinan yang simpel dan mudah diikuti, dalam bahasa Indonesia.

"Saya ingin berbagi ilmu dengan orang Indonesia, agar bisa lebih kreatif dalam berkarya dan mempercantik diri dengan berbagai aksesori ramah lingkungan," ungkap perempuan yang kini menetap di Singapura ini.

Kreasi buku kesembilan
Sejak tahun 2005 Mia sebenarnya sudah menelurkan delapan buah buku tentang aksesori dari manik-manik. Buku Membuat Perhiasan Cantik dari Manik Kaca Daur Ulang (Manik Kaca Jombang) ini merupakan buku kesembilan yang dibuatnya. Kali ini ia memilih manik-manik kaca karena merupakan bahan baku yang ramah lingkungan, terbuat dari sisa pecahan kaca yang didaur ulang oleh para perajin dari Jombang, Jawa Timur. Selain itu motifnya juga beragam, dan warnanya lebih cantik. 

"Jombang memang merupakan salah satu desa industri yang terkenal karena menghasilkan manik kaca daur ulang yang indah dan unik, khususnya di kecamatan Gudi, Desa Plumbon Gambang," tambahnya.

Dalam buku setebal 72 halaman ini, Mia memberikan sekitar 19 teknik membuat bermacam aksesori seperti bros, choker, kalung, gelang, dan anting. Beberapa teknik dasar tentang cara membentuk ikatan-ikatan tali untuk merangkai aksesori dalam berbagai bentuk seperti lilit, loop (cara mengikat kawat), loop lilit, macrame (ikatan tali mirip seperti kepang) 2 tali, atau macrame 4 tali.

Untuk mempermudah rangkaian manik-manik bagi pemula, Mia memberikan uraian step by step yang dilengkapi gambar. Diakuinya, membuat aksesori ini gampang-gampang susah, karena bahan kaca menuntut kita untuk lebih hati-hati. Selain itu, ada beberapa jenis manik yang berukuran kecil sehingga harus lebih teliti merangkainya.

"Namun, semua orang bisa membuatnya. Hanya butuh kesabaran, ketelitian, dan berani berkreasi. Karena harapan saya buku ini bisa membantu orang-orang untuk lebih kreatif, dan bahkan bisa menggunakannya sebagai kado atau dijual," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com