Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses di Indonesia, Inacraft Sambangi Malaysia

Kompas.com - 15/05/2012, 13:59 WIB

KOMPAS.com - Pameran kerajinan yang menghadirkan ragam produk kreatif dan unik khas nusantara, Inacraft, tak hanya populer di Indonesia. Masyarakat dan pebisnis di Malaysia juga menggemari produk kerajinan dan lifestyle dari Indonesia. Merespons animo tinggi dari Malaysia ini, Asosiasi Produsen dan Eksportir Handicraft Indonesia (ASEPHI), selaku organizer Inacraft, menggelar pameran Inacraft Lifestyle in Malaysia, 2-5 November 2012 untuk keempat kalinya.

Jika pada 2011 lalu Inacraft di Malaysia berhasil menggaet 3500 pengunjung selama empat hari pameran, tahun ini ASEPHI menargetkan 10.000 pengunjung. Sama seperti tahun lalu, Inacraft di Malaysia melibatkan 90 peserta pameran dari segmen handicrafts, batik, fashion, garmen, bordir, aksesori, dekorasi rumah, dan keramik dengan sentuhan budaya Indonesia. Pameran produk kreatif dan lifestyle ini berlangsung di Putra World Trade Centre, Kuala Lumpur, pusat pameran dagang Malaysia.

"Produk kerajinan yang unik dan kreatif dari Indonesia menjadi daya tarik besar bagi masyarakat Malaysia," jelas Rudy Lengkong, Ketua Umum ASEPHI saat peluncuran Inacraft Lifestyle in Malaysia, di Auditorium Kementrian Perdagangan Jakarta, Selasa (15/5/2012).

Ajang ini merupakan kesempatan emas bagi produsen dan eksportir kerajinan dari Indonesia untuk menggaet pasar di Malaysia, terutama untuk menemukan mitra bisnis. Pasalnya, ASEPHI dan PT Palawi selaku co-organizer tak hanya mengundang masyarakat umum namun juga pengusaha, profesional, agen, distributor serta asosiasi, baik di Malaysia maupun skala internasional.

Informasi mengenai pameran ini juga disebarluaskan hingga ke Singapura dan Brunei, serta melalui KBRI di sejumlah negara ASEAN. Dengan berbagai penyebaran informasi pameran dan dukungan, ajang ini menjadi pilihan bagi produsen dan pengusaha Indonesia untuk memperluas image perusahaan, juga mendapatkan peluang bisnis dan investor. Ajang ini juga mendapatkan dukungan dari Kementrian Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif, Kementrian Perdagangan, Kementrian Perindustrian, Kementrian Koperasi dan UMKM, Kementrian BUMN, Perum Perhutani dan Garuda Indonesia.

Selain memamerkan produk Indonesia, ajang ini juga menjadi sarana investasi dan promosi wisata Indonesia. Inacraft di Malaysia juga bukan sekadar ajang favorit masyarakat setempat namun juga menjadi wadah untuk menyerap pangsa pasar warga Indonesia yang bekerja di Malaysia. Baik TKI dari kalangan ekspatriat hingga TKI di pedalaman yang bekerja di kilang atau perkebunan.

"Potensi pasar produk industri kreatif Indonesia di Malaysia tidak hanya untuk masyarakat Malaysia namun juga untuk tenaga kerja Indonesia yang jumlahnya 2-3 juta. TKI yang ada di Malaysia merupakan pasar potensial, melalui pameran ini mereka bisa mengonsumsi produk Indonesia," jelas Ani Mulyani, Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur, Malaysia.

Dengan berbagai keuntungan yang bisa diperoleh, hingga kini pameran ini telah menyerap 30 persen peserta dari target 90 peserta, dan 67 booth yang tersedia, baik dari perusahaan mandiri maupun perusahaan binaan BUMN. Jika Anda berminat mengikuti pameran dengan menjadi peserta, sejumlah pilihan tersedia. Biaya kepesertaan (biaya booth) terbagi dalam beberapa pilihan mulai Rp 20 juta hingga 34 juta, di luar biaya akomodasi dan transportasi. Pendaftaran ditutup pada 3 September 2012.

Bagi UKM yang menyediakan produk favorit masyarakat Malaysia seperti busana muslim, perlengkapan sholat, hantaran pernikahan, pernak-pernik suvenir, produk fashion dan tekstil, termasuk bordir dan sulam, Anda juga mengikuti kegiatan ini dengan bekerja sama dengan peserta lain untuk menutupi biaya pendaftaran. Atau dengan mencari sponsor dan dukungan melalui Pemda atau BUMN yang membina usaha skala kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com