Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Sepatu Nike Ini Tak Bisa Dibeli

Kompas.com - 01/06/2012, 15:39 WIB

KOMPAS.com - Sepatu olahraga kini tidak hanya menawarkan model yang bagus, tetapi juga fungsi. Setiap sepatu didesain untuk menyesuaikan pergerakan tubuh dan kondisi lapangan tempat olahraga tersebut dilakukan. Sebut saja sepatu untuk lari.

Tahun 1972, salah satu pendiri Nike yang juga pelatih lari Olimpiade, Bill Bowerman, merancang sepatu yang kemudian mengubah alur olahraga lari. Sepatu Nike Cortez tercipta, karena atlet membutuhkan sepatu lari yang nyaman dan tahan lama, baik untuk lari jarak jauh maupun sprint.

Untuk memperingati terciptanya sepatu lari ikonik ini, Nike merayakan 40 tahun keberadaan Nike Cortez dengan meluncurkan kampanye "Cortez 40/40". Sebanyak 40 seniman dan selebritas dari lima negara di Asia Tenggara bekerja sama untuk menciptakan 40 karya seni yang berbeda di atas sepatu yang mengungkapkan kisah Cortez dan merayakan keberadaan sepatu klasik ini.

Lima negara yang berpartisipasi di antaranya Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Thailand. Masing-masing negara memperoleh kesempatan memilih delapan seniman untuk menghasilkan 40 desain sepatu yang unik se-Asia Tenggara. Indonesia sendiri memilih delapan seniman, baik grup maupun individu, untuk berpartisipasi.

"Masing-masing desain sepatu hanya dibuat satu, jadi tidak diproduksi secara massal untuk dijual. Desain-desain ini dibuat hanya untuk memperingati ulang tahun Nike Cortez yang ke-40," ungkap Nino Priambodo, Marketing Manager PT Nike Indonesia, dalam jumpa pers di Menteng Central, Jakarta, Kamis (31/5/2012) lalu.

Delapan seniman (grup dan individu) yang terpilih oleh Nike Indonesia adalah Darbotz, Kandura, Nikicio, TUTU, Nsane5, Studio1212, Ardo Ardhana, dan Ykha Amelz. Berikut karya mereka yang dipamerkan di Soleplay, Menteng Central, kemarin.

Ykha Amlez

1. Ykha Amelz

Ilustrator dan desainer grafis ini mempersembahkan karya yang memiliki konsep keseimbangan antara sepatu lari yang nyaman dan pemakainya. Perasaan menyatu yang didapatkan saat berlari dengan sepatu ini meleburkan pelari dengan jalan yang dilaluinya, begitu juga dengan lingkungan sekitarnya. Karya ini pun diberi nama "Melt With You".


Kandura

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com