Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos Bikin Orangtua Tolak Popok Sekali Pakai

Kompas.com - 12/06/2012, 15:04 WIB

KOMPAS.com - Popok berdaya serap tinggi, dengan bahan nyaman, dan harga terjangkau menjadi kebutuhan orangtua untuk bayi usia nol hingga balita. Popok sekali pakai dapat menjadi salah satu pilihannya. Terutama saat orangtua mengajak bayi bepergian, juga di waktu malam saat bayi tertidur.

Penggunaan popok sekali pakai saat bayi tidur punya banyak dampak positif. Bayi lebih nyaman dan nyenyak tidur, karena tak terganggu dengan popok yang basah atau bocor. Kalau bayi tidur nyenyak, stimulasi pun berjalan optimal sehingga perkembangan bayi pun berjalan normal. Penggunaan popok yang tepat, baik pilihan popoknya juga kebiasaan mengganti popok yang teratur juga membuat kulit bayi terhindar dari iritasi. Dengan begitu bayi merasa nyaman dan tidak rewel sehingga bisa beraktivitas untuk menunjang tumbuh kembangnya.

Meski popok sekali pakai punya manfaat, masih banyak orangtua yang menolak atau enggan menggunakannya untuk bayi mereka. Selain harga yang cenderung tinggi, penolakan penggunaan popok sekali pakai juga disebabkan oleh sejumlah mitos.

Mitos yang paling sering muncul terkait popok sekali pakai di antaranya, popok jenis ini bisa menyebabkan bentuk kaki bayi menyerupai huruf "O" atau bowleg. Selain juga adanya larangan (mitos) pengunaan popok pada bayi di bawah usia 40 hari.

Selain mitos, alasan lain yang membuat orangtua tak memilih popok sekali pakai adalah karena khawatir kulit bayi teriritasi. Padahal iritasi akibat ruam popok bisa dihindari dengan penggantian popok secara teratur, sesuai kebutuhan dan aktivitas bayi.

Mengenai berbagai mitos dan kekhawatiran ini, dokter spesialis anak dari Divisi Perinatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Gandaria, dr Rosalina Dewi Roeslani Sp.A(K) atau akrab disapa dr Rosi, memberikan penjelasan.

"Bayi butuh popok berdaya serap tinggi terutama pada malam hari karena bayi butuh banyak tidur. Penggunaan popok yang baik melindungi proses tidur bayi. Popok juga dibutuhkan bayi karena di atas usia empat hari, pipis bayi semakin banyak. Mengenai bentuk kaki menyerupai huruf 'O', ini normal dan sebagian besar bayi usia 18 bulan, kaki akan lurus dengan sendirinya. Tidak ada penelitian tentang pengaruh popok terhadap bentuk kaki bayi," jelasnya saat bincang-bincang di sela peluncuran popok sekali pakai ekonomis tipe perekat, di Jakarta, Selasa (12/6/2012).

Mengenai iritasi karena penggunaan popok, dr Rosi mengatakan kebiasaan orangtua mengganti popok lebih memengaruhi daripada jenis popok itu sendiri. "Popok harus sering diganti karena kalau setelah pipis atau buang air besar akan membentuk amoniak yang sebabkan iritasi. Karenanya popok harus diganti setiap 2-4 jam sekali," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com