Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan 2 Fase Tidur Bayi Terpenuhi

Kompas.com - 16/06/2012, 07:36 WIB

KOMPAS.com - Proses tidur penting bagi bayi karena menunjang pertumbuhannya. Pastikan si bayi tidur baik, malam dan siang hari sebagai pelengkapnya, serta memenuhi dua fase tidur. Tidur terbagi dalam dua fase, yakni Rapid Eye Movement (REM) dan Non REM.

Pada fase REM atau disebut active sleep, bayi tidur namun mata (dalam keadaan tertutup) masih bergerak dan otaknya aktif. Sementara Non REM atau deep sleep, bayi tidur nyenyak. Orang dewasa pun mengalami dua tahapan tidur ini. Pada orang dewasa, fase Non REM memberikan tanda yakni setelah tidur nyenyak dan terbangun, Anda seperti tak sadar sesaat sedang berada di mana.

Menurut dokter spesialis anak, dr Rosalina D Roeslani, SpA, pada fase Non REM, hormon pertumbuhan dikeluarkan. Pada fase ini juga lah perbaikan sel-sel rusak terjadi.

Jika waktu tidur ini terganggu, dampaknya di antaranya daya tahan tubuh menurun karena pembentukan protein terganggu. Pada bayi, proses pertumbuhannya pun menjadi terganggu jika waktu tidur terganggu atau bayi tidak menjalani dua fase tidur dengan baik.

"Kalau tidur malam terganggu, pagi harinya muncul flu karena kurang tidur dan daya tahan tubuh menurun," jelasnya saat bincang-bincang pada acara peluncuran popok sekai pakai di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pada bayi, pemenuhan waktu tidur menjadi penting terkait pertumbuhannya. Semakin muda usia, semakin panjang waktu tidurnya. Bayi memiliki waktu tidur 16-20 jam.

Biasanya fase tidur REM lebih pendek, yakni pada tidur siang. Sedangkan fase Non REM terjadi pada malam hari.

Untuk bayi baru lahir, usia 0-4 bulan, bayi tidur sesuai irama sirkadian atau jam biologis tubuh. Jadi, orangtua hanya bisa mengikuti jam tidur bayi.

Namun setelah bayi berusia empat bulan, Anda mulai bisa mengatur waktu tidurnya. Anda bisa mengatur kapan bayi harus tidur dan bangun. Pastikan bayi memenuhi kebutuhan tidur dengan baik terutama pada fase Non REM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com