Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Berbisnis Hanya untuk Cari Keuntungan

Kompas.com - 19/06/2012, 15:18 WIB

KOMPAS.com - Selain dikenal sebagai seorang presenter olahraga di televisi, Lucy Wiryono ternyata populer sebagai pengusaha kuliner. "Awalnya ide usaha ini dicetuskan oleh suami saya, Afit Dwi Purwanto, karena dia sangat suka makan steak wagyu," ungkap Lucy Wiryono dalam acara talkshow Femme Talks, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (16/06/2012) lalu.

Kesukaan sang suami menyantap wagyu ternyata harus dibatasi karena harga seporsi steak wagyu yang sangat mahal. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuka sebuah warung steak wagyu bernama Holycow Steakhouse by Chef Afit di daerah Senopati, Jakarta Selatan. Lucy mengungkapkan, tujuannya membuka warung steak ini untuk memperkenalkan steak wagyu dengan harga yang lebih terjangkau, namun rasanya tak kalah dengan steak di restoran.

Namun, membuka dan mempertahankan sebuah bisnis tidaklah mudah. Ia menyadari bahwa untuk sukses berbisnis ada banyak hal yang harus diperhatikan. "Berbisnis bukan sekadar punya ide usaha dan passion semata, tetapi juga harus punya gambaran yang jelas tentang tujuan bisnis dalam jangka panjang," tukasnya. Berikut beberapa tujuan bisnis yang dilakukan Lucy saat membangun warung steaknya.

1. Menjadi berkat untuk orang lain
Bagi Lucy, berbisnis bukan sebuah cara untuk memperkaya diri dan mendapatkan keuntungan diri sendiri. Tujuan lain yang lebih mulia adalah memberikan manfaat dan berkat untuk orang lain. "Bisnis tidak akan sukses jika kita bekerja sendiri. Kita membutuhkan karyawan yang selalu siap untuk membantu kita untuk maju, dan pada akhirnya membantu untuk mendapatkan keuntungan," jelasnya.

Pemilik dengan karyawan dapat menciptakan hubungan timbal-balik yang saling menguntungkan. Dengan berbisnis, Anda bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang di sekitar yang kurang beruntung, selain itu para karyawan pun akan membantu Anda untuk menjalankan usaha. "Karyawan saya adalah aset saya, maka saya juga ingin membantu mereka untuk mendapatkan kehidupan yang layak, karena mereka sudah bekerja keras membantu usaha saya. Itu tujuan saya untuk berbisnis," ungkapnya.

Tujuan bisnis yang tak semata-mata berfokus pada keuntungan juga akan membantu Anda untuk memiliki mental dan semangat yang lebih besar untuk bangkit ketika mengalami kegagalan.

2. Bisnis punya banyak sisi
Bisnis bukan hanya tentang konsep karyawan dan pelanggan. "Bisnis punya banyak sisi yang bisa diikuti untuk mendukung perkembangan usaha," tukasnya. Jangan hanya terpaku untuk mencari jalan dalam menyejahterakan karyawan dan memuaskan pelanggan, tetapi bukalah juga pikiran dan pandangan untuk melihat kondisi lingkungan.

Baginya, bisnis juga bisa berhubungan dengan lingkungan alam, lingkungan sekitar lokasi usaha, dan lainnya. Anda harus terbuka tentang pandangan pada alam, misalnya bagaimana cara membuat lingkungan tetap hijau dan bersih dari sampah atau limbah usaha. Selain itu, kepekaan pada kondisi sosial di sekitar lokasi usaha juga sangat dibutuhkan, misalnya untuk ikut berpartisipasi saat lingkungan sekitar lokasi usaha sedang mengadakan kerja bakti dan lain-lain.

"Kita tidak bisa cuek dengan lingkungan. Sebisa mungkin saling memberikan hal yang positif dan baik bagi semua aspek yang berhubungan dengan bisnis, sekecil apapun," sarannya.

3.  Bekerja dengan hati
Semua pekerjaan tidak akan berhasil dengan baik jika Anda tidak melakukan pekerjaan dengan hati yang tulus dan ikhlas. Sebagai seorang pimpinan usaha, Anda tidak akan bisa memaksa karyawan untuk bisa bekerja dengan hati jika Anda sendiri tidak melakukannya. Menurut Lucy, untuk membuat karyawan mampu bekerja dengan hati, Anda tidak perlu memaksanya dengan berbagai aturan yang dibuat.

"Cukup perhatikan dan sayangi mereka dengan tulus. Selain itu berikan juga contoh kepada mereka, tunjukkan bahwa Anda juga bekerja sepenuh hati tanpa mengeluh," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com