Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehamilan, "Pembunuh" Terbesar Remaja Putri

Kompas.com - 27/06/2012, 17:40 WIB

KOMPAS.com - Kasus-kasus kehamilan yang terjadi pada remaja putri ternyata tidak hanya menimbulkan problem psikologis seperti ketidaksiapan sang anak untuk mengasuh bayi. Badan amal Save the Children juga melaporkan bahwa kehamilan menjadi penyebab kematian terbesar remaja putri di seluruh dunia.

Lebih dari 25.000 anak perempuan di bawah usia 18 tahun menikah setiap harinya, demikian menurut yayasan amal untuk anak ini. Setiap tahun, satu juta remaja putri meninggal atau cidera akibat kehamilan atau persalinan. Disebutkan juga, anak perempuan di bawah usia 15 tahun punya kemungkinan meninggal saat kehamilan lima kali lebih banyak daripada perempuan di usia 20-an.

Kasus kematian tersebut antara lain disebabkan karena tubuh para remaja putri umumnya belum cukup berkembang.

"Masalah anak yang mempunyai anak -dan meninggal karena tubuh mereka belum terlalu matang untuk melahirkan bayi- menjadi skandal global," tutur chief executive Save the Children, Justin Forsyth.

Menurutnya, kasus semacam ini menjadi suatu tragedi, bukan hanya untuk anak-anak perempuan tersebut tetapi juga untuk bayi-bayi yang mereka lahirkan. Kemungkinan bayi untuk meninggal adalah sebesar 60 persen, jika sang ibu belum berusia 18 tahun.

"Dalam dunia yang berkembang ini, perencanaan keluarga bukan sekadar pilihan gaya hidup. Hidup anak-anak tergantung pada perencanaan tersebut," ujar Forsyth.

Penelitian Save the Children juga menunjukkan bahwa di seluruh dunia, satu dari lima remaja putri sudah menjadi ibu. Mereka sudah melahirkan bayi sebelum berulang tahun ke-18. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com