Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2012, 13:43 WIB

KOMPAS.com - Muffin top, belly fat, perut buncit, apa pun namanya pasti Anda tak ingin memilikinya.Tetapi sebuah penelitian baru menemukan bahwa lemak di bagian perut tak selalu buruk.

Sebuah studi dari Loyola University Chicago, AS, mengungkap bahwa lemak tertentu di dalam perut memainkan peranan dalam mengatur sistem kekebalan tubuh. Para peneliti percaya temuan ini bisa dikembangkan menjadi obat baru bagi pasien transplantasi organ dan pasien dengan penyakit autoimun seperti lupus dan penyakit crohn.

Lemak perut yang diidentifikasikan peneliti disebut omentum, selembar jaringan lemak yang terikat di perut yang menggantung di bagian depan usus. Jaringan ini  merupakan bantalan pelindung. Omentum adalah salah satu depot penyimpanan lemak utama dalam tubuh, dan mengental sebagai lemak menumpuk, mengembangkan kulit perut tergantung jumlah lemak yang tersimpan.

"Bentuknya seperti apron dan melebar layaknya adonan pizza," kata Makio Iwashima, Associate Professor, University Loyola, Department of Microbiology and Immunology. Iwashima juga salah satu ilmuwan di belakang penemuan ini.

"Meski fungsi fisiologisnya belum jelas, akan tetapi para dokter sejak beberapa tahun lalu sudah mengetahui bila menempelkan omentum pada organ yang rusak bisa membantu proses penyembuhan organ tersebut," tutur Iwashima.

Dalam riset teranyarnya, Iwashima mendemontrasikan temuannya dengan menggunakan tikus sebagai model. Dalam demonstrasinya, omentum memiliki tiga tipe lemak yang berperan dalam penyembuhan jaringan tubuh: sel yang bisa mengganti dan meregenerasikan jaringan yang rusak atau mati. Tipe kedua, sel yang mengurangi peradangan akut. Ketiga, sel-sel yang mencegah respons imun yang tidak perlu.

"Kami sekarang memiliki bukti bahwa omentum bukan sekadar lemak di perut," kata Iwashima. "Berdasarkan data ini, kami mengusulkan bahwa fungsi utama dari omentum adalah untuk merekrut dan memperluas sel yang mengkhususkan diri dalam penyembuhan jaringan dan regenerasi."

Temuan ini akan membantu pengembangan metode efektif  penyembuhan jaringan dan mengurangi respons imun yang tidak diinginkan. Diharapkan di masa depan obat baru dapat dikembangkan dengan efek samping yang lebih sedikit daripada obat penekan kekebalan yang tersedia saat ini.

Tentu saja jika Anda memiliki lemak perut lebih banyak daripada yang diinginkan, maka diet sehat dan olahraga sangat dianjurkan. Lemak yang berlebih di sekitar pinggang dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Ingat, ukuran pinggang lebih besar dari 94 cm untuk pria atau 80 cm untuk wanita merupakan indikator timbunan lemak internal, yang dapat melapisi jantung, ginjal, hati, dan pankreas, dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com