Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2012, 14:34 WIB

KOMPAS.com - Pilihan taman bermain di mal untuk anak-anak di Jakarta semakin beragam. Anak-anak pun berkesempatan menjalani dunianya, dunia bermain. Orangtua juga terbantu dengan hadirnya fasilitas bermain yang berfungsi ganda, untuk mendidik anak dengan cara menyenangkan.

Pasaraya, The Pride of Indonesia, memberikan pilihan rekreasi edukatif untuk keluarga ini. Karakter Pasaraya sebagai mal yang menonjolkan warisan budaya Indonesia masih dipertahankan, termasuk melalui wahana bermain untuk anak-anak. Rencananya, taman bermain baru di Pasaraya diperkenalkan pada akhir Juli 2012. Kapal Pinisi yang menjadi kebanggaan Indonesia menjadi ikonnya. Pinisi pun dipilih sebagai nama taman bermain terbaru di Jakarta ini.

"Kita butuh ikon atau simbol baru untuk anak-anak agar lebih mengenal negerinya, dan mencintai budaya Indonesia. Di taman bermain Pinisi ini akan ada kapal berukuran besar yang menjadi area permainan adventure seperti fyling fox dan lainnya. Konsep taman bermain ini benar-benar ingin memberikan fasilitas untuk anak-anak menjalani berbagai aktivitas melalui permainan, karena memang dunianya anak-anak ya memang bermain. Sekaligus juga ini mengenalkan berbagai budaya Indonesia melalui kelas tari melalui modul pembelajaran video," jelas Ari Kartika, Direktur Pinisi Theme Park di sela jumpa pers Kemilau Raya Pasaraya 2012 di Pasaraya Blok M, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Edukasi
Pinisi tak hanya memfasilitasi anak-anak untuk menikmati berbagai wahana permainan yang sarat petualangan dan membantunya mengeskplorasi budaya Indonesia. Ari selaku konseptor taman bermain ini juga menghadirkan berbagai kegiatan yang membantu anak untuk mengembangkan kemampuan dirinya, termasuk mengenali bakat dan minat.

Untuk menambah pengetahuan anak, Pinisi memiliki planetarium layar datar, yang dirancang dengan program khusus.Nantinya juga akan tersedia Science Centre. Selain berbagai fasilitas bermain yang memicu adrenalin, Pinisi juga menyediakan fasilitas bermain yang kental muatan budaya lokal, seperti kelas tari tradisional menggunakan modul dan metode pembelajaran melalui video.

"Saat ini ada tarian yang bisa dimainkan yakni tari piring, pendet, topeng," jelas Ari.

Pinisi juga memberikan pilihan baru taman bermain. Pasaraya menggandeng Kak Seto untuk melatih para staf atau pendamping di taman bermain ini, dalam memantau aktivitas anak-anak, dan memberikan laporan terkait minat dan bakat si anak. Setiap wahana umumnya berkapasitas 8-10 anak. Nah, setiap staf akan dibekali variabel penilaian atas aktivitas anak, yang akan diolah menjadi satu bentuk laporan terkait kemampuan personal si anak.

"Jadi, setelah anak bermain, orangtua pulang bersama anak membawa laporan yang dapat menjadi referensi mengenai kemampuan si anak. Penilaian ini memang tidak bisa dijadikan standar pasti karena bergantung pada situasi dan kondisi si anak. Namun setidaknya orangtua juga guru memiliki referensi mengenai anak. Terutama mengenai potensi anak misalnya apakah anak lebih memiliki kemampuan juga minat secara musikal atau matematikal," ungkap Ari.

Menurut Ari, melalui konsep bermain seperti ini, anak-anak membawa pulang hasil penilaian dari setiap permainan yang diikutinya. Orangtua juga terbantu untuk mengetahui modalitas belajar anak. "Anak bisa belajar secara visual atau auditory, kadang orangtua tidak mengetahuinya. Melalui hasil laporan dari kegiatan bermain anak ini, orangtua bisa mengetahui modalitas belajar anak," lanjutnya.

Pinisi menyasar anak usia sekolah. Taman bermain ini mematok biaya Rp 100.000 per anak per enam jam. Untuk dewasa, tiket masuk dibanderol Rp 50.000 per orang. Anda juga bisa datang per grup dengan minimal 15 anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com