Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desainer Busana Muslim Indonesia Siap Taklukkan Paris

Kompas.com - 19/07/2012, 11:28 WIB

KOMPAS.com - "Kita mengenal fashion itu sebatas ready to wear atau haute couture. Nah, saat ini ada moslem fashion yang memiliki genre sendiri dan berkembang. Moslem fashion Indonesia itu bahkan saat ini sudah menjadi benchmark (tolak ukur) buat desainer busana muslim negara lainnya. Seperti negeri Jiran sering mengundang desainer Indonesia. Hal ini disebabkan keunikan rancangan busana muslim Indonesia.," ujar Keke Z. Sugitahari, pemilik Mumtaaz Boutique saat membuka acara Fashionably Islamic Indonesia Road to Paris di butiknya Rabu (18/7) lalu.

Peragaan fashion show yang dimeriahkan oleh enam desianer busana muslim papan atas ini, mengelar seluruh karya mulai dari pakaian kasual hingga busana pergi ke pesta. Para desainer yang ikut berpartisipasi tersebut adalah: Monika Jufry, Defrico Audy, Malik Moestaram, Najua Yanti, Hannie Hananto dan Nieta Handayani.  
Monica
"Koleksi yang ditampilkan tidak akan jauh-jauh dari tema ini yang akan kami bawa ke Paris november bulan ini," ujar Monica salah satu desainer yang rencananya akan berangkat bersama lima temannya. Monika akan menampilkan gaun elegan.
Najua
"Tahun lalu animo masyarakat Perancis sangat tinggi sekali. Booth Indonesia paling ramai dan show-nya juga paling dinanti. Sayang sekali jika kita melewatkan International Fair of the Moslem World tahun ini," sambung Najua. Karya Najua menampilkan busana etnik kontemporer,  kali ini Najua bermain dengan tren warna solid seperti merah dengan sentuhan kain blongsong Palembang.

 "Kain kita banyak sekali mbak, jadi banyak yang bisa dieksplore dan dijadikan busana. Sayang kalau orang Indonesia sendiri tidak membudidayakannya. Saya suka sekali berkreasi dengan bahan lokal sebab itu yang bikin unik."

Nieta Handayani desainer lain yang juga berencana memeriahkan ajang peragaan busana muslim di Paris nanti, juga akan berkreasi dengan kain Indonesia lainnya, "Kalau saya, menggunakan kain sasirangan asal Kalimantan Selatan," ujar desainer yang sudah terjun di dunia busana muslim sejak tahun 1998 ini.


Defrico

Nada senada juga disampaikan oleh hampir semua desainer lainnya tentang kenangannya akan kesuksesan para desianer Indonesia di Paris tahun lalu. "Indonesia sudah saatnya menjadi kiblat fashion buat busana muslim. Sebab, busana muslim Indonesia itu terkenal unik. Dari bahan, warna, aksesoris hingga model. Dari material yang beragam ditambah desainer kita yang lebih kreatif membuat busana muslim dari Indonesia beda dan disukai," ujar Keke mantap.

Rencananya enam desainer yang akan berangkat itu akan menggelar karya busana muslim dengan konten lokal dan sentuhan karakter masing-masing desainernya.
"Saya akan menampilkan kain tenun songket Palembang," papar Defrico yang menampilkan warna lembut dan sentuhan romantic dalam rancangannya.
Malik
Berbeda dengan Defrico, Malik yang juga menampilkan rancangan warna teduh mengatakan koleksi yang tampil merupakan koleksi Ramadhan. "Aku belum menyiapkan koleksi yang bakal di bawa ke Paris. Tergantung dari sponsor nantinya, kalau ada pihak yang mensponsori, dari kain itu baru akan saya kreasikan busananya. Intinya, di Paris kita mau mengenalkan Indonesia dan busana muslim yang ada sentuhan etnik Indonesianya paling disukai. Dari kain hingga aksesoris,"terang Malik.

Hani Hananto

Sedangkan Hani Hananto yang karyanya selalu menampilkan bentuk-bentuk geometri menampilkan Indonesia lewat aksesoris, " Ciri khas saya memang bentuk geometri mulai dari garis, polkadot dan sebagainya. Saya ingin menceritakan tentang Indonesia secara berbeda yakni melalui aksesoris. Makanya aksoris yang tampil itu sangat Indonesia seperti jambu air dan kacang tanah," ujar Hannie yang menampilkan karya pakaian muslim yang kasual.

"Ajang International Fair of the Moslem World 2012 merupakan ajang yang tidak hanya mengenalkan Indonesia tapi juga membuka pasar busana muslim masuk ke Eropa. Perancis sendiri merupakan negara Eropa dengan penduduk muslim yang banyak. Untuk itu kami butuh banyak dukungan dari pemerintah, pihak swata dan seluruh masyarakat Indonesia. Sayang jika momen in lewat. Tahun lalu kita berhasil tampil memukau, tahun ini kami ingin kembali mengharumkan nama Indonesia," ujar Monika menutup wawancara dengan Kompas Female.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com