Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2012, 11:56 WIB

KOMPAS.com - Sebagian perempuan merasa terganggu dengan tumbuhnya rambut di beberapa area, seperti kaki, ketiak, dan area V. Cabut bulu dengan perawatan waxing pun menjadi bagian dari gaya hidup perempuan, demi alasan kebersihan maupun untuk menunjang penampilan.

Bagi beberapa perempuan, waxing sudah menjadi kebiasaan. Namun tak sedikit yang baru merasakan sendiri manfaat perawatan kecantikan ini. Sebagian lagi bahkan enggan mencoba ulang perawatan waxing karena pengalaman yang tak mengenakkan. Rasa sakit biasanya menjadi alasan perempuan yang kapok waxing karena perawatan dan pemilihan salon kurang tepat.

Pemilihan salon punya pengaruh besar terhadap pengalaman perempuan melakukan waxing. Kompas Female mendapati sejumlah testimoni dari perempuan Jakarta yang pernah melakukan waxing.

Beberapa yang melakukan waxing di salon khusus cabut bulu mendapatkan hasil lebih maksimal. Sementara sebagian orang yang melakukan waxing di salon umum, pengalamannya berbeda.

"Saat waxing sakit. Dan setelah waxing, rambut yang tumbuh jadi kasar," ungkap Shanty Soekowati, seorang staf Media Relations.

Meski mendapatkan pengalaman tak mengenakkan, Shanty mengakui waxing menjadi kebutuhan, terutama di area kaki untuk menunjang penampilan. Perempuan muda ini juga mengaku belum melakukan waxing untuk area lain seperti area V (antara lain dengan brazilian wax), karena masih merasa sungkan. "Itu nanti saja kalau mau menikah," tuturnya.

Rupanya sebagian perempuan masih khawatir untuk waxing area V. Tak hanya Shanty, perempuan yang bekerja di perusahaan Public Relations Arinditya Dwiromantika juga mengakui kekhawatiran ini. Perempuan yang akrab disapa Tika ini mengaku terbiasa waxing untuk area kaki. "Tapi kalau area V belum berani," tuturnya.

Perawatan waxing rutin dilakukan Tika setahun terakhir. Ia memilih salon khusus waxing untuk menunjang penampilannya.

"Kalau pakai stoking warna kulit dan nggak di-waxing kan kelihatan rambut-rambutnya. Setelah waxing rambut di kaki sih jadi lebih tidak terlalu lebat," ungkap Tika, yang mengaku lebih leluasa bergaya untuk mendukung penampilannya dengan terawatnya rambut di kaki.

Sementara bagi Puteri Indonesia Lingkungan 2010, Reisa Kartikasari, waxing sudah menjadi kebiasaan rutin bulanan.

"Biasanya saya waxing half leg, brazilian, underarm, kadang-kadang wajah," ungkap Reisa, yang melakukan semua waxing ini berbarengan.

Menurut Reisa, waxing penting untuk menjaga kebersihan tubuh. Ia lebih memilih waxing daripada mencukur rambut sendiri di rumah karena dampak yang dihasilkan berbeda.

"Kalau dicukur, tumbuhnya rambut lebih tebal. Waxing juga tidak sakit, apalagi bisa waxing cokelat," ungkapnya.

Salah satu salon yang menawarkan perawatan mencabut bulu secara permanen adalah Zap Permanent Hair Removal. Salon yang terletak di jalan Woltermonginsidi No 14E, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ini menjanjikan prosesnya tidak akan sakit, karena tidak menggunakan proses waxing atau pencabutan bulu (plucking). Zap menggunakan metode penyinaran, di mana sinar yang dipancarkan akan berubah menjadi energi panas yang merambat hingga ke akar rambut, sehingga rambut atau bulu bisa hilang secara permanen.

Nah, bagaimana dengan Anda? Sudahkah mencoba perawatan waxing? Ketiak, kaki, atau area V? Bagi pengalaman Anda di sini....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com