Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2012, 08:37 WIB

KOMPAS.com - Persaingan adik kakak kerap membuat khawatir orangtua. Dalam bebeapa kasus, persaingan ini kerap dibumbui perilaku buruk anak. Dari berteriak, bertengkar, bahkan sampai melakukan kontak fisik seperti memukul, mencubit, dan sebagainya.

Inilah kondisi yang kerap dialami keluarga dengan dua anak atau lebih. Persaingan saudara kandung ini biasanya terjadi pada adik kakak yang tak terpaut jauh antara 1-3 tahun, baik berjenis kelamin sama atau berbeda.

Prita Pratiwi SPsi, MPsi, psikolog dari Biro Konsultasi Psikologi Dwipayana, Bandung menyarankan agar orangtua melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasi persaingan adik kakak:

Do's
1. Ketika kakak iri dengan adiknya yang masih bayi. Berikan kesempatan kepada kakak menjadi bayi selama satu hari. Berikan ke kakak makanan yang sama dengan adiknya. Jika kakak ingin makan makanan kesukaannya, katakan, "Adik bayi tidak makan nuget, tapi makan bubur dicampur dengan hati ayam," Demikian juga dengan aktivitas permainan. "Adik bayi belum bisa main sepeda roda tiga, jadi kamu hanya bermain di dalam rumah. Sambil memberikan permainan yang biasa dimainkan oleh bayi. Lama kelamaan, anak akan merasa bosan dan tidak mau menjadi bayi kembali.

2. Berikan perhatian yang sama pada si prasekolah. Ajak anggota keluarga di lingkungan rumah untuk memberikan perhatian yang sama pada si prasekolah, sehingga anak merasa tidak terjadi perubahan mencolok. Misal, bila membawa bingkisan untuk bayi, alangkah baiknya siapkan pula hadiah untuk si prasekolah.

Don'ts
1. Membanding-bandingkan kemampuan anak. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini akan memicu konflik semakin tajam.
2. Bila terjadi konflik, langsung membela salah satu anak. Sebaiknya cobalah unruk mwncermati kasus yang terjadi. Misalnya, kakak bertengkar dengan adik karena adik ingin meminjam mainan milik kakaknya. Jangan langsung mengatakan, "Kakak, ayo pinjamkan. Kakak lebih besar jadi harus mengalah." Mintalah mereka untuk memainkan permainan tersebut secara bergantian.

(Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com