Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2012, 12:05 WIB

KOMPAS.com - Tak sedikit ibu yang memberikan ASI kepada bayinya secara terjadwal, setiap 2-3 jam sekali, misal. Padahal, yang benar adalah secara on demand alias sesuai keinginan bayi ketika bayi haus, tidak ada jadwal khusus.

Untuk itu, ibu dan ayah harus bisa mencermati gelagat bayi yang sudah mulai merasa haus. Semisal,  menjulur-julurkan lidah, kepakanya menengok ke kiri dan kanan seperti mencari payudara ibu, atau mulai memasukkan tangannya ke mulut.

Jangan takut ASI akan habis atau semakin sedikit lantaran si kecil sering menyusu. Stok ASI tidak akan habis karena semakin serung dikeluarkan, justru ASI akan semakin banyak diproduksi. Ketika kantong-kantong ASI di dalam payudara mulai kosong, otak akan memerintahkan tubuh untuk memproduksi dan mengisi kantong-kantong tersebut dengan ASI. Tak heran, semakin sering ibu menyusui bayinya, semakin banyak pula produksi ASI.

Pemberian ASI yang terjadwal dikhawatirkan menurunkan produksi ASI mengingat ASI jarang dikeluarkan. Sebaliknya, semakin sering ASI dikeluarkan, justru produksinya akan semakin lancar dan semakin banyak.

Bagaimana dengan ibu bekerja yang terpisah dari bayinya? Bisa ditasi dengan ibu memerah ASI, lalu disimpan di dalam botol dan dimasukkan ke dalam lemari atau boks pendingin. Selanjutnya, minta pengasuh untuk memberikan ASI yang disimpan ini selama ibu tak berada di dekat bayi. Ingatkan pada pengasuh untuk memberikan ASI perah ini kepada si kecil kapan pun ia haus atau lapar.

(Tabloid Nakita/Irfan Hasuki)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com