Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2012, 17:07 WIB

KOMPAS.com - Pekan mode yang berlangsung tahunan Jakarta Fashion Week (JFW) akan kembali digelar pada 3-9 November 2012 di Plaza Senayan, Jakarta Selatan dengan tema "Indonesia Today, The World Tomorrow".

"Dengan tema ini, JFW semakin memantapkan misinya untuk meningkatkan kekayaan bangsa sampai ke panggung fashion internasional," jelas Svida Alisjahbana, Ketua Umum JFW 2013, saat konferensi pers di Gran Melia Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/08/2012) lalu.

Untuk tahun ini, Svida menjanjikan pameran busana yang lebih memukau. Jumlah desainer yang akan berpartisipasi juga semakin bertambah. Jika tahun lalu JFW menghadirkan 51 show yang digelar seminggu penuh, tahun ini ada peningkatan sekitar 30 persen untuk jumlah show. Bahkan sampai saat ini, tercatat sudah ada 67 show yang akan digelar.

Untuk turut mempersiapkan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia pada tahun 2020, JFW 2013 juga akan memberikan tempat khusus bagi perancang busana muslim Indonesia.

"Yang menarik dari gaya busana muslim di Indonesia adalah para perempuannya yang bisa berdandan, bebas tanpa batasan. Model fashion-nya terlihat begitu gamblang. Dari faktor sosiologinya sudah bisa diperkirakan busana muslim akan sukses di luar negeri," ungkap desainer Era Soekamto, Ketua Ikatan Perancang Mode Indonesia.

Dalam ajang JFW selama ini, busana muslim selalu mendapatkan perhatian yang cukup tinggi. Hal ini terbukti dari banyaknya foto-foto busana muslim yang diunduh oleh banyak penikmat fashion di luar negeri. Adanya porsi lebih untuk kreasi busana muslim di ajang ini dianggap Era bisa meningkatkan imajinasi dan kemampuan untuk memajukan rancangan busana, baik desainer senior maupun desainer pemula di Indonesia.

Diaz Parzada, Creative Director JFW, menambahkan, tahun ini para desainer busana muslim akan tampil lebih inovatif dalam penggunaan bahan. Selain itu, mereka juga tak ragu menggunakan busana bertumpuk dengan bahan ringan sehingga memberi kesan melayang, nyaman, dan tidak panas.

Pelatihan delapan desainer untuk "go international"
Untuk meningkatkan wawasan dan kreativitas para desainer busana muslim agar bisa bersaing di pentas global, JFW bekerjasama dengan Centre for Fashion Enterprise dari London. "Ini adalah modal penting bagi para desainer muda, termasuk desainer busana muslim," tambah Svida.

Delapan desainer Indonesia yang terpilih untuk mengikuti pelatihan ini antara lain Jeffry Tan, Barli Asmara, Yosafat Dwi Kurniawan, Albert Yanuar, Ari Seputra (Major Minor), Imelda Kartini (Bretzel), Ria Sarwono dan Carline Darjanto dari label Cotton Ink, serta desainer muda Dian Pelangi. Mereka akan diberi pelatihan lebih khusus dan mendalam tentang dunia fashion termasuk dari sisi bisnisnya.

"Agar desainer Indonesia bisa go international maka mereka seharusnya tidak hanya memikirkan tentang koleksi terbaru, tetapi juga sudah harus memerhatikan trend forecasting sampai empat koleksi ke depan," katanya. Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan mental yang kompetitif, sehingga mampu menghadapi persaingan sehat dengan para desainer di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com