Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2012, 11:32 WIB

KOMPAS.com - Agar kegiatan olahraga menjadi efektif, berikut sembilan hal penting yang perlu Anda ketahui sebelum nge-gym.

1. Benarkah olahraga harus pada saat perut kosong?
Sebagian orang percaya, berolahraga sebelum makan atau pada saat perut kosong akan membakar lemak lebih cepat. Namun, menurut Dr Keri Peterson, MD, medical contributor HealthNation, berolahraga dengan atau tanpa makanan di dalam perut tidak akan berpengaruh terhadap pembakaran lemak. Justru jika berolahraga tanpa makan sebelumnya, dapat menyebabkan hilangnya massa otot jika kita tidak melakukannya secara rutin. Namun, berolahraga saat perut penuh juga tak dianjurkan. Yang terbaik adalah makan sekitar satu jam sebelum latihan dan pilih makanan ringan seperti buah atau biskuit

2. Bolehkah nge-gym saat sakit?
Olahraga adalah salah satu cara terbaik meningkatkan kekebalan tubuh, termasuk saat sakit. David C Nieman, PhD, Director of Human Performance Lab di North Carolina Research Campus mengungkap fakta berdasarkan risetnya dari berbagai kasus atlet, jika kita menderita sakit di bagian leher atas, seperti flu atau batuk, semestinya tak ada masalah untuk berolahraga. Berbeda jika penyakitnya di bagian leher bawah, seperti jantung, asma, paru-paru, dan sebagainya. Hasil sebuah penelitian menunjukkan, orang yang berlatih aerobik setiap hari kemungkinan untuk sakit berkurang hingga 43 persen.

3. Apakah cukup dengan satu metode latihan tubuh kita menjadi bugar?

Tak cukup satu gerakan untuk mengantarkan kita mencapai target kebugaran. Menurut Jeffrey Berg, ahli ortopedi yang juga anggota fisiologi dari Washington Redskin, variasi gerakan akan membuat target olahraga lebih cepat dan mudah dicapai. Ada baiknya lakukan olahraga yang kita suka kemudian kembangkan sesuai kebutuhan tubuh. Variasi gerakan ini juga bermanfaat menghindarkan tubuh dari cedera.

4. Apakah latihan beban membuat tubuh kita terlihat seperti pria?
Tak sedikit perempuan menghindari latihan angkat beban, karena khawatir badannya menjadi kekar. Padahal, menurut dr Phaidon L Toruan dalam bukunya Fatt Loss Not Weight Loss, latihan beban tidak akan membuat kita seperti pria, kecuali Anda menggunakan anabolic steroid alias hormon pria. Pria memiliki 20-30 kali jumlah testosteron lebih banyak dibanding perempuan.

5. Apakah peregangan sebelum fitnes penting untuk mencegah cedera?

Sebenarnya, peregangan sangatlah bermanfaat setelah kita selesai berolahraga. Peregangan sebelum latihan tidak akan meningkatkan jangkauan gerak kita. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa peregangan otot akan mengacaukan dan membuat otot-otot kurang siap untuk latihan beban. Sebaliknya, lakukan pemanasan sebelum berolahraga sehingga aliran darah lebih terpompa dan siap menerima beban yang lebih berat.

6. Melakukan sit up dan latihan perut akan menghilangkan lemak di perut?

Jika kita memiliki presentase lemak tubuh yang tinggi, tentu saja perut kita masih tertutupi lemak setelah melakukan sit up puluhan kali. Jadi, sekeras apa pun kita melakukan latihan perut, tetap tidak akan membuat lemak di perut menghilang. Ada baiknya, kita mengurangi lemak tubuh secara keseluruhan terlebih dahulu, dengan melakukan latihan cardio dan latihan kekuatan untuk hasil yang lebih cepat. Setelah itu, hasil kerja keras pun akan mulai terlihat pada tubuh kita.

7. Apakah semakin keras berlatih maka akan makin cepat juga terlihat hasilnya?

Hati-hati, jika olahraga sudah membuat tulang, jaringan otot dan ligamen terluka, itu berarti kita mengalami cedera. Berhentilah berolahraga dan segera ke dokter, karena jika dibiarkan tubuh akan kesakitan setiap kali bergerak, termasuk saat melakukan gerakan sederhana sekali pun. Untuk menghidari cedera, ada baiknya kita memulai latihan dari level pemula dan secara perlahan meningkatkan levelnya, agar otot-ototnya dan semua bagian tubuh mulai terbiasa dengan gerakan-gerakan yang kita lakukan. Karena sebenarnya olahraga juga melatih kita untuk mendengarkan kemampuan tubuh.

8. Apakah berolahraga selama 20 menit sudah cukup?

Ya, untuk permulaan. Bagi pemula 20-30 menit dalam 3-4 kali seminggu sudah cukup. Bila sudah terbiasa, naikkan durasinya secara bertahap. Bulan pertama 20 menit, bulan kedua menjadi 25 menit, bulan ketiga 30 menit dan seterusnya hingga 45 menit per latihan. Tapi, bila Anda tidak sempat, 10 menit pun boleh, yang penting Anda memelihara kebiasaan baik ini.

9. Aerobik atau latihan beban, mana yang harus didahulukan?

Terpenting adalah usahakan agar ketiga komponen olahraga, aerobik, peregangan dan latihan beban terpenuhi. Untuk latihan beban, Anda bisa pergi ke fitness center 2-4 kali seminggu. Latihan aerobik bisa disesuaikan dengan aktivitas yang paling disukai, misal berenang atau jalan kaki sambil ditemani musik favorit.

(Majalah Chic/Bestari Kumala Dewi)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com