Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2012, 12:23 WIB

KOMPAS.com - Pemilihan duta muslimah, The World Muslimah Beauty 2012, tak hanya menyeleksi perempuan berhijab dari Indonesia, tapi juga dari sejumlah negara. Untuk kali pertama, ajang pemilihan ini memberanikan diri melibatkan kontestan asing.

Rupanya, keberanian ini mendapatkan respons positif. Beberapa peserta dari Mesir, Australia (dari Sydney), Inggris (dari London), Timor Leste, hingga Nigeria di benua Afrika mendaftarkan diri. Meski hanya beberapa yang memenuhi syarat administrasi, dan hanya peserta asal Nigeria yang lolos ke tahapan Grand Final,  keterlibatan peserta internasional ini menjadi pencapaian tersendiri.

Bagi Pendiri Muslimah Beauty Foundation dan Presiden The World Muslimah Beauty, Rofi Eka Shanty, seluruh kontestan, terutama yang terpilih sebagai grand finalist memiliki kualitas kelas dunia.

"Mereka sudah berhijab di usia muda. Sudah eksis di bidangnya masing-masing. Semoga mereka memberikan harapan baru wajah Islam Indonesia dan dunia. Termasuk dengan keterlibatan peserta asing. Meski belum banyak kontestan asing yang lolos, setidaknya ini menjadi teaser untuk tahun depan. Saya optimistis tahun depan bisa lebih banyak menyaring peserta asing dan ini bisa mendunia," jelas Eka kepada Kompas Female di sela jumpa pers di Central Park Jakarta, Minggu (2/9/2012).

Menurut Eka, The World Muslimah Beauty, ingin memberikan inspirasi bagi setiap orang, bahwa perempuan berhijab diterima dan punya kontribusi di berbagai bidang. Keberadaan duta muslimah sekaligus juga merepresentasikan dunia Islam dengan citra yang lebih baik, bukan citra buruk apalagi dikaitkan dengan terorisme.

"Indonesia merupakan negara yang paling mendekati cara Rasulullah memperlakukan perempuan. Perempuan berhijab diterima di berbagai aspek. Di politik, sosial, budaya, kreatif," jelasnya.

Sebanyak 20 grand finalist yang terpilih, dianggap memenuhi kualifikasi duta muslimah untuk memberikan inspirasi sekaligus kontribusi, terutama menyebar pesan perdamaian untuk dunia dari remaja muslimah.

Duapuluh perempuan berhijab dari berbagai profesi ini (kebanyakan entrepreneur muda), mulai memberikan kontribusinya sejak masa karantina, 9-16 September 2012. Eka mengatakan pembuat film dari Belanda akan mendokumentasikan berbagai kegiatan muslimah selama mengikuti karantina hingga malam grand final. Dokumentasi ini merupakan bagian dari penggarapan film dokumenter tentang Moslem and Beauty.

Keterlibatan berbagai pihak dari dunia internasional menunjukkan komitmen Muslimah Beauty Foundation untuk membawa ajang ini ke tingkat dunia. Salah satu juri, qori internasional, juga terlibat dalam pemilihan duta muslimah ini.

Ketika ajang ini mendunia, bukan hanya wajah Islam Indonesia yang ingin diangkat citranya. Namun juga berbagai potensi dari Indonesia akan diperkenalkan kepada kalangan internasional. Selain sosok duta muslimah itu sendiri yang menjadi representasi wajah Islam, berbagai potensi Indonesia selaku penyelenggara juga diperkenalkan kepada dunia.

Fashion muslim menjadi salah satu potensi Indonesia yang diperkenalkan melalui ajang ini. Ajang duta muslimah sejagad ini mendapatkan dukungan dari Mumtaaz Boutique. Selain juga desainer busana muslim Indonesia seperti Tuti Adib dengan label Bilqis, Niniek Mawardi, Dian Pelangi, Adhy Ali, Sascha by Hedia, Malik Moestaram, Dennie Akmal.

Fashion fotografi juga menjadi bagian dari ajang pemilihan sejagad ini. Nantinya, pemenang akan melakukan pemotretan fashion berlatar belakang Mekkah dan Madinah.

"Nantinya hasil pemotretan ini, salah satunya akan ditampilkan dalam kalender 2013," tutur Eka.

Kekayaan budaya Indonesia juga ditampilkan dalam ajang ini melalui mahkota yang disematkan kepada pemenang The World Muslimah Beauty 2012.

Dengan bentuk segitiga dan warna hijau, mahkota ini melambangkan Islam dan sejalan dengan konsep Muslimah Beauty yakni menyelaraskan Beauty, Knowledge, dan Religion. Menunjukkan keseimbangan antara sisi spiritual, emosional, dan intelektual.

Ornamen Aceh dengan batu emerald dari Indonesia menonjol pada desain mahkota yang disebut Crown of Modesty ini. Mahkota kebersahajaan ini dirancang oleh Reny Feby Jewelry, yang menjadi langganan pembuatan mahkota sejumlah ajang pemilihan bergengsi termasuk Puteri Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com