Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2012, 12:11 WIB

KOMPAS.com - Mengarungi biduk rumah tangga bersama pasangan tercinta menjadi impian banyak wanita. Lalu, setelah merasakan hal tersebut, mulai muncul harapan dari benak untuk menambahkan sedikit keceriaan dalam rumah tangga. Buah hati menjadi topik hangat yang kemudian membebani pikiran. Belum lagi ditambah bila orang-orang di sekitar seperti, orang tua, mertua, saudara, bahkan tetangga yang bertanya-tanya, “Kok belum isi?” atau “Kapan rencana mau punya momongan?”

Lantas bila memang si kecil yang diharapkan belum juga kunjung tiba, apa yang harus dilakukan? Ketimbang menjadi resah dan gelisah, ada baiknya kita membuat pikiran menjadi lebih positif. Sebab pada dasarnya, memiliki keturunan hanyalah salah satu bagian dari tujuan pernikahan.

“Masih banyak tujuan lain, seperti hidup bahagia dan saling mendukung. Lebih baik fokus pada hal-hal yang bisa digali untuk menambah kebahagiaan. Syukuri keberduaan sekarang sebagai persiapan untuk menjalani apapun,” anjur psikolog Anna Surti Ariani.

Lebih lanjut, psikolog yang akrab dipanggil Nina ini memberikan beberapa saran agar suami istri bisa kompak dan terus bersikap positif dalam menjalani keseharian rumah tangga.

Saat diserang kiri kanan dengan pertanyaan dan saran seputar kehamilan:
* Kompak dalam menjawab. Apakah akan bersikap malu-malu, galak, atau menjawab netral, seperti, “Iya, kami sedang berusaha, kok, doakan, ya.” Tentukan strategi apa yang dipakai untuk siapa. Mulai dari tetangga hingga keluarga besar.
* Cobalah balik bertanya pada orang yang bertanya sehingga dia lebih banyak bercerita tentang dirinya dan tidak bertanya-tanya lagi tentang kita.
* Beberapa orang bisa langsung diam jika diberi tahu sejauh mana usaha keras kita.

Anda juga bisa memberikan jawaban dengan nada bercanda, seperti:
* "Sudah kok, sekarang lagi isi nasi goreng...."
* Untuk yang baru menikah satu atau dua tahun, coba jawab, "Wah, kami belum puas pacarannya. Liburan ke Eropa sudah menunggu."
* "Kami belum memutuskan tuh, siapa yang mau hamil duluan. Aku atau suamiku", lalu tunjuk perut suami yang mulai buncit.
* Berikan sindiran seperti, "Wah, itu (hamil) ide yang bagus. Tolong dong, kasih contoh bagaimana posisi yang bagus supaya berhasil."

Agar tidak down saat belum berhasil beroleh kehamilan:
* Yakini bahwa apa pun hasilnya itulah yang terbaik. Sikap santai justru dapat meningkatkan peluang pembuahan.
* Bertoleransi dan santailah menghadapi pasangan. Hindari sikap tegang dan mudah marah.
* Fokuslah pada kebahagiaan. Antara lain kita dan pasangan telah diberi kesempatan mencoba seluruh proses menuju kehamilan, meskipun hasilnya masih belum ada.

(Prevention Indonesia/Irene J. Meiske/Grace Natali)

Baca juga:
Bosan Ditanya "Kapan Kawin"? Begini Jawabnya!
Susah Hamil, Kapan Harus Berpasrah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com