Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2012, 11:17 WIB

KOMPAS.com - Anda tiba di toko, siap untuk membeli hanya barang yang diperlukan pada daftar belanja Anda.  Entah bagaimana, seolah kehilangan kesadaran  Anda justru pulang dengan tas belanjaan yang besar dan barang-barang yang tak terdapat dalam daftar belanja.

Hal tersebut tidak mengherankan, mengingat bahwa perusahaan serta toko-toko hadir semakin nyaman dengan lay out yang menarik perhatian untuk menjebak Anda membeli hal-hal yang tidak direncanakan sebelumnya.

Sebenarnya ada cara untuk menghindari pembelanjaan yang tak perlu serta tak mudah tergoda dengan iming-iming tertentu.

Taktik toko 1: Diskon atau potongan harga

Diskon sebuah barang dengan cara mencoret harga lama dan menulis harga yang lebih rendah pada banderol.  Efeknya Anda termakan dengan diskon dan berakhir dengan membeli barang tersebut.  Penurunan atau pengurangan harga dapat berbahaya karena bisa  menyebabkan Anda kehilangan pandangan tentang produk yang benar-benar layak bahkan kehilangan pikiran jernih apakah Anda  benar-benar membutuhkannya.

Solusinya
Lakukan sedikit riset online terlebih dahulu untuk mengetahui  harga yang wajar buat sebuah kamera, sweater atau barang  yang lain (smart phone yang ada ditangan saatnya dipergunakan). Dengan begitu, Anda dapat melihat barang mahal yang di diskon benar-benar turun ke harga wajar. “Nah, dari situ Anda bisa memutuskan ingin membeli sekarang atau akan menunggu sampai diskon lebih besar,” saran Barbara E. Kahn, profesor pemasaran di The Wharton School, University of Pennsylvania, AS. Ingat semua toko butuh tempat buat memajang serta memasarkan barang baru jadi selalu ada masa barang-barang lama diobral.

Taktik toko 2: Harga khusus
Diskon kelipatan, beli dua dapat gratis satu, atau beberapa item barang yang dipaketkan menjadi banyak. Anda sering berasumsi akan lebih untung (irit) dengan membeli barang secara masal. Tapi itu tidak selalu benar, sebab belum tentu biaya per satu barang kemungkinan sama atau bahkan lebih tinggi sebagai paket yang lebih kecil. Plus, Anda membeli barang lebih dari yang dibutuhkan. "Idenya adalah, jika wadahnya bisa digunakan," kata Russ Winer, PhD, profesor pemasaran di Stern School of Business di New York University. "Perusahaan ingin Anda untuk membentuk kebiasaan mengkonsumsi lebih banyak."

Solusinya
Lihatlah harga satuan, tidak peduli ukuran wadah, Anda sedang mencari harga terendah per unit. Lihat juga tanggal kedaluwarsa.Jika barangnya basi sebelum Anda sempat menggunakan berarti sama saja dengan membuang uang.

Taktik toko 3: "Doorbuster"
Sebuah diskon besar-besarnya yang hanya berlaku dalam rentang waktu tertentu. Sebagai contoh hanya dari tanggal sekian hingga tanggal sekian.  Promosi lainnya yang bisa menjadi contoh adalah hanya terjadi di diskon  di satu tempat atau satu pengecer tertentu. "Toko tersebut bermain pada ketakutan Anda dari kehilangan," kata pakar pemasaran Pam Danziger, Presiden dari Unity Marketing, Philadelphia, Amerika Serikat.

Trik ini membuat Anda panik, sehingga Anda membeli tanpa berpikir. Tapi alasan besar toko memiliki program ini adalah untuk memikat Anda. Dengan begitu, Anda masih akan berakhir di toko, tergoda oleh produk yang tidak diperlukan.

Solusinya
Hindari membawa barang doorbuster (diskon dengan rentang waktu) Anda langsung ke kasir tanpa berkeliaran di sekitar toko.  Ambil jeda dan bertanya pada diri sendiri apakah Anda memerlukannya. Tidak yakin? Taruh dan tahan pembelian . Anda selalu bisa kembali jika ternyata benar-benar membutuhkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com