Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2012, 23:52 WIB

KOMPAS.com - Tubuh ramping dan ideal pasti sangat didambakan oleh setiap perempuan. Untuk mencapainya, umumnya orang lantas memilih untuk berdiet. "Namun seringkali banyak perempuan yang salah kaprah menjalankan diet, yaitu dengan cara mengurangi asupan makanannya setiap hari," jelas ahli gizi klinis dr Ida Gunawan, MS, SpGK, dalam peluncuran Oops 100K di eX, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2012).

Ia menambahkan, paradigma yang muncul selama ini adalah semakin sedikit makanan yang masuk, maka angka keberhasilan mendapatkan berat badan ideal semakin tinggi. Padahal cara yang efektif untuk diet adalah dengan mengontrol kalori melalui porsi makan Anda.

"Namun belum tentu makanan dengan porsi yang kecil punya kalori yang kecil juga," tukasnya.

Kebutuhan kalori tiap orang pastinya berbeda-beda. Hanya saja untuk mendapatkan tubuh ideal setiap orang harus mengetahui kebutuhan kalorinya masing-masing. Jumlah total kalori ini harus dibagi dalam tiga kali makan besar dan 2-3 kali snack. Menurut Ida, selama ini banyak orang justru menghindari snack karena takut gemuk.

"Melewatkan waktu makan snack akan berakibat pada over calories intake dan membuat gula darah dan metabolisme tidak stabil," jelas dokter yang juga mengasuh rubrik Konsultasi Gizi di Kompas Female ini.

Biasanya, snack disantap beberapa jam setelah sarapan, setelah makan siang, dan setelah makan malam. Melewatkan waktu makan snack akan membuat perut juga menjadi perih, kembung, dan terasa tak nyaman. Ketidaknyamanan perut ini disebabkan karena adanya enzim pencernaan dan asam yang dikeluarkan lambung setiap saat.

Melewatkan camilan juga akan meningkatkan gula dalam darah sehingga akan terasa lebih mudah ngantuk, dan tubuh akan lebih mudah gemuk. Makan camilan akan membantu menstabilkan kadar gula darah sehingga keinginan untuk makan besar dalam porsi yang cukup banyak dan berlebihan.

"Namun, yang paling penting, perhatikan camilan yang disantap. Pilih camilan yang punya kalori rendah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com