Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2012, 17:10 WIB

KOMPAS.com - Tenun sebagai salah satu warisan kebudayaan Indonesia sudah selayaknya dilestarikan seperti halnya batik. Namun, minat masyarakat terhadap tenun yang masih rendah membuat para perajin tenun di berbagai daerah di Indonesia terhambat kreativitas dan kesejahteraannya.

Untuk meningkatkan kecintaan dan kesejahteraan penenun di Indonesia, Yayasan Cita Tenun Indonesia (YCTI) yang diprakarsai oleh Okke Hatta Rajasa telah melakukan berbagai pelatihan dan pengembangan perajin, untuk meningkatkan produksi yang bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka memperluas pasar lokal dan mancanegara.

Program pelatihan dan pengembangan masyarakat perajin tenun ini bertujuan untuk mengembangkan keahlian dalam menghasilkan tenunan yang berkualitas sehingga bisa memenuhi selera pasar modern tanpa meninggalkan motif khas daerahnya.

Para perajin juga dilatih untuk memelajari teknik pewarnaan alami dan buatan, desain, dan struktur tenun. Tak hanya itu, mereka juga diberi berbagai tambahan pengetahuan tentang managemen usaha dan keuangan. Hal ini bertujuan untuk melahirkan wirausaha tenun mandiri dan mengubah pola pikir perajin yang selama ini cukup puas menjadi penenun upahan.

Raih penghargaan
Yang membanggakan, eksistensi tenun di mata dunia sudah semakin diakui belakangan ini. Banyak orang asing yang jatuh cinta pada untaian benang tenun aneka warna yang indah ini. "Kami perhatikan Indonesia punya budaya dan tradisi tekstil yang kaya seperti tenun ikat. Tenun ini sudah mendapat pengakuan internasional dan sudah banyak diadaptasi oleh agensi fashion di seluruh dunia," tukas Coumba Toure, Presiden ADA Foundation dan Co-Chair Fashion 4 Development, dalam siaran persnya.

Selain menggelar beberapa pameran tenun dari para desainer secara mandiri, YCTI juga memboyong hasil tenun ini ke pasar global. Sebut saja melalui ajang Pret a Porter Paris, berbagai acara fashion di London, Washington DC, Tokyo, China, Belanda, dan Italia.

cita tenun
Busana dengan tenun garut dari Sebastian Gunawan (1 dan 2), serta gaun dari tenun bali rancangan Priyo Oktaviano (3 dan 4).

Berkat kiprahnya bersama YCTI untuk memperkenalkan tenun ke mata dunia, Okke Hatta Rajasa menerima sebuah penghargaan dari Fashion 4 Development dan ADA Foundation dalam acara First Ladies and Fashion 4 Development Annual Luncheon, di New York, Amerika Serikat, Selasa (25/9/2012) lalu. Selain itu, penghargaan ini juga diberikan kepada YCTI atas upaya yang sudah dilakukan untuk memberdayakan masyarakat perajin tenun di Indonesia.

"Merupakan hal yang sangat berharga karena bisa menerima penghargaan dari Fashion 4 Development dan ADA ini. Ini merupakan penghargaan pertama bagi YCTI. Harapannya, saya bisa membuka peluang bagi industri fashion tenun tradisional yang juga diharapkan untuk meningkatkan ekonomi Indonesia," ungkap Okke, yang juga Chairperson YCTI.

Dalam kesempatan ini pula, dua desainer Indonesia yaitu Sebastian Gunawan dan Priyo Oktaviano, menampilkan desain busana berbahan dasar tenun. Sedangkan Okke mewakili YCTI diberi kesempatan untuk bertemu beberapa pejabat department store terkemuka di Amerika seperti Neiman Marcus, Bergdorf Goodman, Saks Fifth Avenue, dan Harvey Nichols.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com