Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2012, 15:07 WIB

KOMPAS.com - Salah satu hal yang membuat banyak orang malas mengolah kambing sendiri adalah adanya aroma kambing yang terlalu kuat. Bau prengus yang tercium dalam masakan akan membuat selera makan jadi hilang.

Banyak orang beranggapan bahwa bau prengus ini disebabkan karena cara pemotongan kambing yang salah, atau karena daging kambing langsung dicuci setelah disembelih. Namun Chef Deden Gumilar mengungkapkan bahwa hal ini tidak sepenuhnya benar.

"Teknik pemotongan kambing yang salah tidak berpengaruh pada aroma dagingnya. Namun hal ini akan berpengaruh pada tekstur dagingnya," jelas Deden, saat workshop "Rayakan Kemeriahan Idul Adha dengan Hidangan Kambing Bango Nusantara" di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta, Rabu (26/9/2012) lalu.

Ia mengungkapkan bahwa teknik pemotongan yang salah akan membuat daging kambing jadi lebih keras. Namun, sebenarnya hal ini tidak hanya berlaku pada daging kambing saja, tapi pada semua jenis daging.

"Jika daging terutama daging kambing dipotong dalam keadaan yang tegang atau kaku, maka dagingnya akan sangat keras walau sudah dimasak lama," jelasnya.

Namun teknik pemotongan ini tidak akan berpengaruh pada aroma daging. Karena kuat atau tidaknya bau prengus itu sebenarnya dipengaruhi oleh teknik pengolahan yang Anda lakukan saat memasak daging. Bau prengus ini bisa dihilangkan dengan beberapa cara, misalnya dengan merebusnya bersama aneka bumbu dapur seperti daun salam, kunyit, daun jeruk, serai, dan lain-lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com