Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2012, 09:41 WIB

KOMPAS.com — Kita semua pasti sering membaca, metabolisme yang tinggi turut menjaga berat badan selalu ideal. Lalu apa hubungannya metabolisme dengan kelapa? Bagaimana kelapa bisa membuat perut kita tetap rata?

Dalam sebutir kelapa terdapat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti potasium, sodium, kalsium, magnesium, zat besi, dan fosfor. Studi yang dimuat pada American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan, asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acid) pada kelapa terbukti meningkatkan metabolisme tubuh hingga tiga kali lipat.

Air kelapa diyakini dapat berfungsi sebagai minuman elektrolit. "Ini karena kandungan sodium dan potasiumnya dapat mengganti cairan tubuh yang hilang saat kita berolahraga," ujar Nancy Clark, ahli diet dan nutrisi, serta penulis buku Nancy Clarck's Sports Nutrition Guidebook.

Amy Jamieson Petonic, Direktur Wellness Coaching di Cleveland Clinic, menambahkan, air kelapa juga dapat meringankan gejala infeksi saluran kemih, mengontrol kadar gula darah, serta membunuh virus dan bakteri dalam tubuh.

Sementara itu, daging kelapa mengandung asam laurat, yaitu asam senyawa antimikroba dan antibakteri yang dapat mengatasi mual, asma, sakit gigi, infeksi bernanah, dan infeksi usus. Tingginya kandungan protein pada kelapa juga mampu menyumbang energi bagi kita yang sedang ingin menurunkan berat badan. Ini dijelaskan oleh Andrea Cespedes, ahli nutrisi dan personal trainer dari American Council on Exercise. Selain dimakan langsung dari buahnya, daging kelapa juga cocok dinikmati sebagai pelengkap dalam hidangan salad.

Bagian terakhir yang tak kalah penting adalah minyak kelapa. Saat ini, minyak kelapa banyak digunakan sebagai salah satu terapi menyembuhkan pasien diabetes dan kanker. Kandungan asam laurat, caprylic, dan capric pada minyak kelapa diyakini dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah.

"Meski tidak sebaik minyak zaitun, minyak kelapa tetap berperan dalam menjaga kesehatan jantung," imbuh Walter Willett, Ketua Departemen Nutrisi di Harvard School of Public Health.

(Prevention Indonesia Online/Christina/Siagian Priska)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com