Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2012, 17:48 WIB

KOMPAS.com - Karena masalah genetik dan kondisi cuaca yang kering atau lembab, rambut bisa mengalami banyak masalah. Ekza Novtiano, Product Manager Kerastase, mengungkapkan bahwa perempuan Indonesia memiliki kecenderungan kombinasi masalah rambut.

"Berdasarkan riset yang dilakukan Kerastase, hampir semua perempuan mengalami lebih dari satu masalah rambut sekaligus. Berdasarkan tingkatan prioritas, masalah rambut dibagi menjadi masalah primer dan sekunder," jelas Ekza di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Masalah primer merupakan masalah utama yang dihadapi rambut, sedangkan masalah sekunder merupakan kelanjutan masalah yang terjadi akibat masalah primer tak ditangani. Misalnya, masalah primer yang dihadapi adalah kering. Jika tidak diatasi, maka masalah sekunder yang dihadapi selanjutnya biasanya rambut menjadi rapuh, tidak berkilau, dan semakin menipis. Hal ini juga berlaku untuk masalah rambut lainnya seperti rambut diwarnai, rambut rapuh, dan rambut yang mengalami penuaan.

Berdasarkan penelitian dari H&B Europe tahun 2009 lalu beberapa masalah primer yang dihadapi rambut akan menyebabkan masalah sekunder yang cukup beragam dan parah. Secara umum, masalah primer dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu masalah rambut kering, rapuh, penuaan, dan diwarnai.

1. Untuk masalah primer rambut kering, biasanya akan menyebabkan berbagai masalah sekunder seperti 29 persen rambut rapuh, 28 persen tidak berkilau, 22 persen menipis karena rontok.
2. Rambut yang diwarnai juga menyebabkan 67 persen masalah rambut rapuh, 56 persen rambut kering karena reaksi oksidasi yang terjadi antara pewarna dengan rambut, 55 persen rambut tidak berkilau dan 42 persen rambut menipis karena rontok.
3. Rambut yang rapuh biasanya juga akan mengalami beberapa masalah seperti 26 persen menipis karena rontok, 16 persen tidak berkilau, dan 15 persennya kering.
4. Rambut yang menua juga akan mengalami masalah, seperti 29 persen mengalami kerapuhan, 20 persen menjadi kering, dan 14 persen tidak berkilau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com