Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2012, 09:59 WIB

KOMPAS.com – Gerakan kembali ke alam dan segala yang natural tak hanya bergaung sebatas upaya penyelamatan lingkungan. Belakangan ini dalam proses persalinan pun banyak perempuan menginginkan proses yang lebih alami tanpa banyak intervensi medis.

Home birth artinya persalinan yang dilakukan di rumah, bukan di rumah sakit, bukan di rumah bersalin atau di tempat praktek bidan. Tren home birth saat ini semakin meningkat dari hari ke hari.

Proses persalinan ini bisa dilakukan dengan ditenami bidan atau doula. Artis seperti Oppie Andaresta dan Dee Lestari juga melakukan proses persalinan home birth atau juga dikenal dengan gentle birth.

Baca juga: "Gentle Birth", Menghadapi Persalinan dengan Tenang

Keamanan melahirkan di rumah telah menjadi subyek kontroversi, terutama antara kelompok dokter professional. “Konsultasikan dengan dokter Anda secara terbuka bila Anda menginginkan proses home birth atau gentle birth. Dan tetaplah melakukan pemeriksaan rutin kehamilan ke dokter Anda untuk mengetahui apakah selama pemeriksaan Anda bisa melahirkan normal,” ujar Dr. Ivan Sini, SpOG kepada Kompas Female, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dokter yang memiliki area keahlian di bidang water birth ini juga menyarankan: Meski Anda termasuk yang memiliki kehamilan berisiko rendah tetap harus memperhatikan faktor risiko persalinan.

“Risiko kehamilan dan risiko persalinan adalah dua hal yang berbeda. Risiko persalinan terjadi selama proses persalinan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Untuk itu jika Anda memutuskan untuk melahirkan home birth wajib didampingi oleh pendamping bidan atau doula yang sensible,” tegasnya.
Ia menjelaskan sensible maksudnya pendamping proses persalinan harus tahu saatnya, proses persalinan tersebut harus mendapat intervensi medis karena terjadinya komplikasi.

Baca juga: Tak Semua Ibu Hamil Boleh Pilih "Home Birth"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com