Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2013, 18:04 WIB

KOMPAS.com -  Katie Holmes dikabarkan menggunakan krim wajah yang mengandung lendir siput untuk merawat wajahnya. Kabar tersebut keluar dari mulut seorang temannya yang mengabarkan bahwa Katie terkesan akan hasilnya.

Majalah Look membeberkan: "Seorang teman merekomendasikan kepada dia (Katie Holmes) untuk menggunakan gel siput dan dia benar-benar senang akan hasilnya, yang membuat kulit wajahnya terlihat lebih halus."

Krim yang mengandung lendir siput seperti merek Missha, Dr Jart +, dan Labcconte telah lama populer di Korea dan Afrika selama beberapa tahun belakangan. Krim tersebut dipasarkan sebagai solusi jerawat, diyakini mengurangi pigmentasi dan jaringan parut, serta mencegah keriput.

Lendir siput telah dimanfaatkan untuk kecantikan sejak zaman Yunani kuno. Hippocrates, bapak ilmu kedokteran Barat, dikisahkan merekomendasikan siput yang dihancurkan untuk mengatasi masalah kulit yang meradang.

Namun potensi keindahan lendir siput ditemukan kembali secara kebetulan baru-baru ini, ketika tanpa sengaja petani siput Chili melihat kulit mereka sembuh dengan cepat tanpa bekas luka, saat mengelola peternakan siput untuk pasar kuliner di Perancis. Para petani yang sama menindaklanjuti temuan tersebut dengan meluncurkan produk kecantikan lendir siput Chili, dengan nama Elicina.

Sementara produk kecantikan berbasis lendir siput Missha, yang meluncurkan Super Aqua Cell Renew Snail Cream pada tahun 2010, mengklaim bahwa 70 persen ekstrak siput dalam krim tersebut mempunyai efek menenangkan dan meremajakan kulit. Sedangkan merek lain dari Korea, Prestige Cream d'escargot, berisi 21 persen ekstrak siput.

Menurut situs Fashionista, krim siput dimanfaatkan dalam segala jenis produk kecantikan, mulai dari pembersih wajah hingga sampo, dan sekarang ini telah bermunculan di Amerika. Lendir siput, atau secara teknis disebut Helix aspersa Müller Glycoconjugates, adalah campuran protein kompleks, asam glikolat dan elastin. Secara alami campuran tersebut merupakan sistem pertahanan siput untuk melindungi kulitnya dari kerusakan akibat berjalan di atas permukaan kasar (batu atau ranting), infeksi, dan sinar UV.

Ahli dermatologi Macrene Alexiades-Armenakas, MD, mengatakan kepada Fashionista, "Ekstrak ini terkenal karena sifat regeneratif yang membantu pemulihan jaringan yang rusak dan mengisi ulang kelembaban kulit. Hal ini juga efektif dalam mengobati jerawat serta bekas luka."

Meskipun begitu, beberapa ahli dermatologi lain masih meragukan khasiatnya. Salah satunya Dr Elizabeth Tanzi, Direktur Washington Institute of Dermatologic Laser Surgery. Ia mengatakan, "Ada beberapa spekulasi bahwa krim yang mengandung lendir siput dapat menjadi obat antiperadangan yang bersifat menenangkan, namun tidak ada studi ilmiah untuk membuktikan hal ini. Untuk saat ini, saya tetap meragukannya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com