Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2013, 11:57 WIB

KOMPAS.com - Di tahun kedua, Indonesia Fashion Week 2013 tampil beda. Tak hanya jumlah peserta yang meningkat signifikan, seperti pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu saat pembukaan IFW 2013, IFW juga mengalami kemajuan dalam penampilan. Satu penampilan yang paling menonjol adalah panggung peragaan busana (fashion runway) berukuran lebar 10 meter dan panjang 30 meter.

Ali Charisma, Presiden Direktur IFW mengatakan ukuran panggung sebesar ini untuk kali pertama muncul di ajang mode di Indonesia. Di ajang mode tingkat internasional pun tak banyak yang menampilkan panggung sebesar ini.

"Ukuran runway sebesar ini, di ajang internasional ada tapi jarang. Di Hong Kong Fashion Week pernah ada runway sebesar ini. Ini tantangan untuk koreografer yang harus paham untuk memaksimalkan panggung ini," ungkap Ali kepada Kompas Female seusai Fashion Parade hari pertama IFW 2013, di Jakarta Convention Center.

Panggung megah ini memang memberikan tantangan tersendiri bagi koreografer juga desainer. Menurut Ali, ada yang bisa memaksimalkan runway sehingga membawa kesuksesan pada pertunjukkannya. Ali menyebutkan, desainer Ivan Gunawan mampu menggunakan panggung secara efektif saat menampilkan koleksi busana bertema Malolo mengeksplorasi tenun dan keindahan alam Mandar.

Dalam peragaan busana, Ivan memaksimalkan panggung megah ini dengan dekorasi bernuansa hutan, dengan pohon buatan yang memberikan pemandangan sejuk. Model yang membawakan koleksi busananya juga berhasil menguasai panggung. Koreografi dalam peragaan busana Ivan Gunawan menciptakan satu pertunjukkan seni yang menawan, membuat panggung megah ini tak terlihat kosong.

Desainer muda Dian Wahyu Utami (Dian Pelangi) yang tampil dalam Fashion Parade busana muslim bersama 32 desainer lainnya mengapresiasi panggung megah ini. "Panggungnya beda dan bagus, bisa lebih maksimal," ungkapnya seusai jumpa pers hari kedua IFW 2013.

Menurutnya, panggung lebar dan besar seperti di IFW 2013 ini memberikan kesempatan kepada desainer untuk memaksimalkan peragaan busana. Panggung semacam ini juga menguntungkan desainer terutama yang menampilkan busana mewah berukuran besar atau berbuntut panjang misalnya.

Menurut desainer busana muslim Jeny Tjahyawati, peranan koreografer dan desainer penting dalam menciptakan pertunjukkan yang baik dengan panggung sebesar ini.   

"Koreografer harus pandai menyiasati supaya panggung sebesar itu tidak terlihat kosong. Desainer juga harus kreatif. Desainer dituntut untuk menampilkan bajunya agar terlihat maksimal," ungkapnya kepada Kompas Female.

Pada peragaan busana bertema Modest Luxe, Jumat (15/2/2013), Jeny sukses menampilkan koleksi busana muslim berwarna pastel bertema Sweet Royale mengangkat teknik makram pada busana dan kerudung. Ia memaksimalkan panggung megah ini dengan menampilkan busana dengan satu kesatuan warna pink. Panggung pun terlihat penuh dan busana yang ditampilkannya terlihat menonjol.

"Beberapa hari sebelum acara, saya meeting dengan koreografer dan music director untuk konsultasi koreografi sesuai tema saya," ungkapnya.

Alhasil, Jeny sukses menampilkan kesatuan tema busana, dengan model menguasai panggung terutama saat 10 model berjalan bersamaan dalam satu barisan.
panggung-2
Peragaan busana muslim koleksi Sweet Royale olej Jeny Tjahyawati (FOTO:KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)

Panggung megah di Plenary Hall ini tak hanya memberikan penampilan menawan pada pertunjukkan busana IFW 2013. Namun juga memberikan tantangan besar terutama pada pelaksanaan Fashion Parade. Dua kali berlangsung, Fashion Parade yang bermaksud memberikan kesempatan kepada lebih banyak desainer tampil di panggung menunjukkan karyanya, meleset dari segi waktu pelaksanaan.

Ali mengatakan, targetnya Fashion Parade berlangsung 1,5 jam. Namun setelah dua kali berlangsung, Fashion Parade selalu melebihi target waktu itu bisa mencapai dua jam bahkan lebih. Panggung megah ini bisa lebih dimaksimalkan untuk Fashion Parade dengan koreografi yang tepat.

"Koreografer harus paham untuk menggunakan panggung lebih efektif," sarannya. 

panggung-3

Fashion Parade Indonesia Fashion Week (14 Februari 2013), koleksi Qonita Gholib (FOTO: TRIBUN JAKARTA/JEPRIMA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com