Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2013, 14:16 WIB

KOMPAS.com - Ada orang yang selalu datang terlambat, entah ke kantor, ke sekolah, ke tempat ibadah, atau ke janji pertemuan. Apa yang menyebabkannya? Apakah orang seperti ini manajemen waktunya benar-benar berantakan?

"Kebanyakan orang sebenarnya benci karena selalu terlambat, dan sudah sering mencoba memperbaikinya. Hal ini sering salah dipahami oleh orang yang selalu tepat waktu. Mereka selalu mengira (orang yang selalu terlambat) tidak punya kontrol diri, egois, atau sembarangan. Namun ini merupakan masalah yang jauh lebih kompleks daripada yang terlihat," papar konsultan manajemen Diana DeLonzor, yang juga penulis buku Never Be Late Again.

DeLonzor bersama timnya dari San Francisco State University pernah menggelar studi terhadap 225 orang, di mana 17 persennya mengalami masalah terlambat yang kronis.Namun, DeLonzor melihat pola yang jelas di antara orang-orang tersebut.

Orang yang selalu datang terlambat cenderung selalu menunda-nunda, dan punya masalah kontrol diri (cenderung punya masalah seperti makan berlebihan, kecanduan alkohol, berjudi, dan belanja secara impulsif). Mereka juga menunjukkan kesenangan mencari sensasi, dan gejala-gejala ADD (Attention Deficit Disorder) seperti sulit berfokus dan menaruh perhatian.

"Orang-orang yang terlambat secara kronis sering bergulat dengan kegelisahan, gangguan, perasaan yang saling bertentangan, atau kondisi psikologis dalam diri lainnya," ujar Pauline Wallin, PhD, psikolog di Camp Hill, Pennsylvania.

Dalam studi mengenai keterlambatan di dunia kerja, terungkap adanya beberapa karakteristik kepribadian yang berperan dalam keterlambatan itu. Karakteristik ini membuat kebiasaan terlambat semakin sulit didobrak. Menurut DeLonzor, sebenarnya ada tujuh tipe orang yang selalu terlambat, namun kebanyakan bisa dibagi ke dalam tiga kategori:

The Deadliner. Orang ini terbiasa menunda apa yang harus dilakukan hingga menit terakhir, dan setelah itu terburu-buru menyelesaikannya. Ia akan mengatakan, mampu bekerja lebih baik bila berada di bawah tekanan. Hal ini menyebabkannya sulit memotivasi diri, kecuali ada krisis yang mendesaknya untuk segera bertindak. Baginya, bergegas-gegas memberinya cara untuk melepaskan kebosanan.

The Producer. Ia butuh menuntaskan pekerjaan secepat mungkin. Ia akan merasa puas dengan dirinya ketika berhasil menyelesaikan seluruh daftar to-do-list-nya. Secara konsisten ia akan mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugasnya. Karena tak suka membuang-buang waktu, mereka menjadwal diri mereka untuk memanfaatkan setiap menit yang dimiliki. Tetapi karena itu, ia jadi membutuhkan waktu lebih lama untuk memastikan semuanya beres.

The Absent-Minded Professor adalah orang yang mudah sekali teralihkan perhatiannya. Mereka sering tidak ingat waktu, salah menaruh kunci mobil dari tempat biasanya, atau lupa dengan janji yang dibuatnya.

Kebanyakan orang memiliki lebih dari satu tipe kepribadian keterlambatan ini. Empat kepribadian lainnya adalah The Rationalizer (tidak pernah mengakui keterlambatannya, dan tipe ini umumnya dimiliki orang yang suka terlambat), The Indulger (secara umum kurang memiliki kontrol diri), The Evader (yang mencoba mengontrol perasaan gelisah atau keyakinan diri yang rendah dengan datang terlambat), dan The Rebel (sengaja datang terlambat untuk menunjukkan kekuasaan).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com