Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2013, 22:20 WIB

KOMPAS.com - Bunga-bungaan yang senantiasa menginspirasi para perancang busana di banyak negara setidaknya membawa pesan optimisme. Dunia yang masih menyenangkan.

Tak terkecuali perancang lokal Indonesia yang juga menyisipkan inspirasi bunga dalam rancangannya, seperti terlihat pada perhelatan Indonesia Fashion Week 2013 yang diselenggarakan Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia, 14-17 Februari lalu.

Bunga-bunga liar di hutan tropis menginspirasi Lenny Agustin untuk menyajikan busana rancangannya kali ini yang mengusung merek Lennor. Perancang lulusan Akademi Seni Rupa dan Desain (ISWI), Bunka School of Fashion, dan La Salle College ini dikenal dengan kesenangannya mengangkat kain tradisional Nusantara secara nge-pop.

Dalam pergelaran busana di ajang IFW 2013, Minggu (17/2/2013), Lenny mengusung tema ”In The Wood” untuk koleksi 40 busana siap pakai perempuan dan laki-laki. Gambaran liburan dan bertualang di hutan tropis diwujudkan dalam busana-busana bergaya safari yang santai dan ceria.

Untuk 26 potong koleksi busana perempuan, Lenny memamerkan potongan ala safari dengan ciri khas blus dan jaket berdetail kantong dengan klep. Potongan kerah ala safari juga memperkuat kesan petualangan.

Gaya itu kemudian dipadupadankan dengan gaun terusan atau rok yang feminin, ringan, dan melambai. Alhasil, kesan feminin perempuan muda yang lembut berbaur dengan jiwa petualang yang berani.

Selain gaun terusan kasual, muncul pula koleksi celana pendek hot pants, celana pendek lebar di atas lutut, dan jumpsuit. Beberapa aksesori yang dikenakan model menambah kental suasana liburan, seperti topi bundar berbahan kain, tas rotan, juga kalung-kalung bermotif dedaunan.

Suasana hutan tropis yang ceria tersebut diadaptasi dalam motif batik berupa dedaunan dan bunga-bungaan, juga kupu-kupu. Berbeda dengan gaya adaptasi motif bunga-bungaan ala negeri dongeng dengan warna-warni permen, bunga-bunga liar hutan tropis ala Lenny tampil tanpa dramatisasi yang menor.

Dengan pemanfaatan pewarna alam, warna-warni cerah bebungaan tampil apik dan cenderung dusty. Efek warna pudar menambah kesan kealamian. Warna merah jambu, ungu, kuning, dan oranye berpadu manis dengan dominasi gradasi warna hijau lumut dan coklat tanah.

Lenny, yang gemar menggunakan kain tradisional Nusantara, kembali memanfaatkan batik tulis katun dan sifon dengan pewarna alam dari Ecobatik, katun jumputan, serta sarung Mangga.

(Sarie Febriane/Nur Hidayati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com