Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2013, 10:16 WIB

KOMPAS.com -  Sulit tidur di malam hari selama beberapa waktu? Mungkin saja Anda mengalami gangguan tidur atau insomnia. Insomnia akan berakibat buruk pada kesehatan. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan di University of Rochester, orang-orang yang menderita insomnia akan menurunkan produktivitas, tidak puas dengan pekerjaan, mudah terserang penyakit, bahkan meningkatkan berat badan.

Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan tidur malam hari:

1. Keturunan
Masalah sulit tidur ternyata juga bisa berasal dari garis keturunan. Cobalah untuk mengecek riwayat keluarga Anda. Sebuah studi  yang dimuat dalam jurnal Sleep mengungkapkan bahwa 953 orang yang menyatakan dirinya memiliki kualitas tidur yang baik ternyata memiliki gejala insomnia. Ternyata, 35 persen dari mereka memiliki riwayat keluarga yang juga menderita insomnia.

2. "Social jet lag"

Jika Anda sering bangun pagi pada Senin pagi, Anda termasuk orang yang mengalami social jet lag. Social jet lag yang menjurus ke gejala insomnia ini terjadi akibat kebiasaan tidur yang berubah dari hari libur ke hari kerja.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang memiliki pola tidur berbeda saat weekday dan weekend akan berisiko mengalami masalah ini, dan bisa menyebabkan insomnia. Orang dengan social jet lag ternyata tiga kali lebih berisiko mengalami kelebihan berat badan.

"Sekalipun perbedaan waktunya hanya satu jam saja, akan sangat memengaruhi pola tidur Anda di hari selanjutnya. Kita juga seperti balita yang membutuhkan jadwal tidur yang konsisten," ungkap Colleen Carney, seorang psikolog di Ryerson University di Canada.

3. Hormon perempuan
Menurut penelitian yang dilakukan National Sleep Foundations, perempuan dua kali lebih mungkin menderita insomnia daripada pria. Para ahli berspekulasi hal ini dipengaruhi oleh hormon progesteron yang tinggi pada perempuan. Perubahan hormonal pada perempuan termasuk kehamilan, menopause, dan siklus menstruasi memungkinkan perempuan merasa ngantuk di siang hari, dan tidak merasa ngantuk saat malam hari. Seiring perubahan hormon, insomnia juga menyebabkan perempuan mudah merasa cemas, depresi, gelisah, dan mengalami masalah pernafasan saat tidur.

4. Terlalu banyak minum alkohol
Ada beberapa orang yang mengatasi masalah tidur ini dengan minum alkohol. "Orang menggunakan alkohol untuk membantu mereka lebih mudah tertidur. Seiring berjalannya waktu, Anda perlu lebih banyak alkohol untuk membantu Anda tertidur. Lama-kelamaan ini akan menyebabkan Anda jadi seorang pemabuk," ungkap Jack Edinger, seorang pakar kesehatan dari National Jewish Health Hospital di Colorado.

Jadi, pada awalnya alkohol dikonsumsi untuk mengatasi gangguan sulit tidur ini. Namun pada akhirnya alkohol justru akan memperburuk kondisi insomnia karena orang akan membutuhkan alkohol dalam jumlah yang semakin banyak. Akibatnya, orang yang mengalami insomnia dua kali lebih berisiko menjadi pecandu alkohol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com