Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2013, 14:31 WIB

KOMPAS.com - Ketika Anda belum punya pengalaman sama sekali dalam mengurus bayi (bahkan belum punya keponakan sama sekali), mungkin Anda akan merasa canggung saat harus menggendong bayi. Ia terlihat begitu mungil, ringan, tapi juga rapuh, sehingga Anda khawatir tubuh Anda yang kuat akan menciderai dirinya. Untuk mulai membiasakan diri menggendong si kecil, ikuti langkah-langkah di sini. Setelah itu, biarkan semuanya berjalan sesuai naluri Anda.

Baik untuk bonding. Bayi yang baru lahir butuh melakukan gerakan dan mendapatkan sentuhan dari sang ibu untuk perkembangan dirinya. Menggendong dan memeluk si kecil juga akan meningkatkan bonding antara ibu dan bayi. Bayi juga akan mudah mengenali aroma tubuh dan suara ibunya.

Amati pernak-pernik pakaian Anda. Ketika Anda berniat menggendongnya, cermati apakah ada bagian dari blus Anda yang tidak sempurna. Entah kancing yang terbuka, resleting yang rusak, atau bros yang Anda sematkan untuk menyelamatkan belahan dada yang terlalu rendah. Benda-benda kecil itu bisa dicengkeram tangan bayi yang mungil, dan bisa melukai tangan, wajah, atau tertelan olehnya. Lebih baik kenakan t-shirt yang "bebas hambatan". Biarkan kulit Anda bersentuhan langsung dengan kulitnya.

Sangga kepalanya yang masih goyah. Saat ingin menggendong bayi dengan posisi berdiri, rebahkan tubuh bayi di dada Anda. Sangga kepala, dan lehernya dengan tangan kiri Anda, sedangkan tangan kanan menyangga bokongnya. Karena otot-otot lehernya masih lemah, selalu sangga leher dan kepalanya dengan pundak, dada, atau telapak tangan Anda.

Baringkan tubuhnya sepanjang tubuh Anda. Jika Anda belum terbiasa menggendongnya dengan posisi berdiri, atau Anda sudah pegal dengan posisi tersebut, lakukan saja posisi umum di mana ia berbaring di sepanjang tubuh Anda. Sangga kepala, leher, dan sebagian punggungnya dengan tangan kiri sehingga kepalanya rebah di lekukan lengan Anda. Gunakan tangan kanan untuk menyangga bokong dan pinggangnya.

Baringkan dalam posisi terbalik. Untuk membuatnya bersendawa, biasanya kita merebahkan kepala bayi ke pundak atau dada kita. Cara lain yang cukup baik adalah membaringkan bayi dalam posisi tengkurap, dengan dadanya merebah dalam telapak tangan Anda. Gunakan tangan kanan Anda untuk mengusap atau menggosok punggungnya untuk mengeluarkan udara yang masuk ke dalam tubuhnya.

Usap lembut punggungnya. Jika bayi kembung karena menelan banyak udara saat menyusu, dan akhirnya mengalami kolik (menangis tanpa henti) karena tak nyaman dengan perutnya yang kembung, usap atau tepuk lembut punggungnya. Hati-hati dengan posisi kepalanya, kalau hidungnya menimpa pundak Anda atau dagunya menempel di dadanya, hal itu bisa menghalangi pernafasannya.

Bedong tubuhnya. Bayi merasa hangat dan terlindungi ketika berada dalam kandungan. Begitu lahir, bayi akan merasa gelisah dengan kebebasan yang mendadak untuk menggerakkan lengan dan kakinya. Membedong tubuhnya bisa membantu membuatnya merasa hangat dan nyaman.

Tenangkan dirinya dengan detak jantung Anda.
Sebagian bayi yang baru lahir akan senang jika langsung digendong. Peluk erat tubuhnya supaya ia bisa mendengarkan detak jantung Anda dan membuatnya tenang. Sebab, kondisi itu akan mengingatkan dirinya saat masih berada dalam kandungan.

Gendong dengan gendongan bayi. Menggendongnya dengan gendongan bayi membuat Anda masih bisa ber-multitasking. Posisikan agar tubuhnya menghadap ke dalam (ke arah tubuh Anda) atau ke atas, sehingga si kecil bisa menatap wajah Anda. Ketika ia sudah lebih besar, posisikan tubuhnya menghadap ke luar. Cara ini untuk menstimulasi dirinya untuk menangkap hal-hal baru di sekitarnya.

Cari posisi favoritnya
. Bayi yang baru lahir mungkin akan terlihat begitu lemah dan rapuh. Namun, Anda boleh kok bereksperimen dengan beberapa cara untuk menggendongnya. Ada bayi yang suka diayun-ayunkan saat mereka berbaring di lengan bawah Anda, atau kepalanya di telapak tangan Anda, yang lain suka digendong dengan cara yang tenang. Anda bisa mencoba untuk melihat apa yang disukai bayi Anda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com