Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 30/08/2022, 08:26 WIB
Felicitas Harmandini

Editor

KOMPAS.com - Ketika sedang berbicara dengan bayi atau anak-anak yang masih sangat kecil, tanpa kita sadari kita sering berbicara dengan suara-suara yang kita anggap seperti suara bayi.

Apakah suara-suara seperti itu pada awalnya kita lakukan dengan tujuan tertentu?

Ternyata, bukan hanya orangtua di Indonesia yang berbicara dengan suara bayi atau "baby talk" semacam itu.

Di seluruh dunia kita akan mendapati para orangtua berbicara dengan cara yang sama.

Baca juga: Panduan Berbicara dengan Bayi

Mereka akan cenderung menaikkan nada suara, berbicara lebih perlahan, cenderung memanjangkan huruf hidup, juga mengulang-ulang kalimat yang baru saja diucapkan.

Bayangkan -misalnya, ketika kita mengucapkan kata "apa" pada bayi, maka kita akan memanjangkan huruf "a" di depan.

Di luar dugaan, ada alasan mengapa kita melakukan hal semacam ini -tanpa perlu merasa konyol jika kedapatan berbicara dengan intonasi seperti ini).

Para peneliti dari Brown University di Amerika Serikat mengungkapkan, memanjangkan suara huruf hidup ketika berbicara dengan bayi atau batita ternyata memiliki sejumlah manfaat.

1. Mengasah kemampuan mengenal kata

 

Hal ini dapat meningkatkan kemampuan bayi mengenali kata-kata.

2. Menarik perhatian bayi

Lalu, perubahan intonasi berlebihan saat berinteraksi juga mempunyai tujuan penting, yaitu untuk menangkap perhatian bayi.

3. Membantu belajar bahasa

"Boleh percaya boleh tidak, suara bayi membantu bayi memelajari bahasa."

"Penelitian menunjukkan bahwa bayi lebih suka mendengarkan suara bayi kita yang konyol sejak ia lahir."

Baca juga: Ternyata, Bahasa Bayi Baik untuk Anak

"Mengapa harus begitu?" ujar Roberta Michnick Golinkoff, PhD, penulis buku Einstein Never Used Flashcards dan How Babies Talk: The Magic and Mystery of Language in the First Three Years of Life.

Golinkoff meminta kita untuk memertimbangkan bagaimana suara bayi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com