Pameran Pernikahan "East Meets West"

KOMPAS.com - Banyaknya pameran pernikahan yang diselenggarakan di Jakarta setiap tahunnya, memberikan banyak alternatif bagi para calon ppengantin untuk mewujudkan pesta pernikahan yang mereka impikan. Setelah sukses menyelenggarakan Wedding Romance Week "Love Around the World" pada tahun 2012, kini Bella Donna Group dan Grand Indonesia Shopping Town kembali menggelar acara tahunan ini.

Pameran yang mengambil tema "East Meets West" ini akan berlangsung pada 4 - 7 April 2013. Mengambil konsep "Wedding Circus", pameran kali ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa sebuah pernikahan tidak hanya dinilai sebagai hal yang suci dan sakral, tetapi juga merupakan hal yang bisa membahagiakan siapa pun yang menyaksikannya.

Ketika ditanya mengenai tren busana pengantin tahun ini, Diani Pramata, founder Bella Donna Group, mengatakan bahwa tren busana pengantin amat tergantung pada keinginan calon pengantin.

"Jadi tema Wedding Circus tidak menutup kemungkinan untuk dipakai oleh para calon pengantin yang ingin mewujudkan konsep pesta pernikahan yang menyenangkan," ujarnya saat konferensi pers di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (4/4/2013).

"Karena tren sekarang ini sedang fun, sesuatu yang imajinatif, warna-warnanya juga berani dan sedang tren. Itu sebabnya Bella Donna berani mengambil warna-warna berani itu. Tidak ada salahnya mengambil tema berani untuk sebuah pernikahan," imbuhnya.

Sebanyak 47 vendor pernikahan terbaik di Jakarta, Bandung, dan Bali, yang turut serta dalam pameran ini akan memberikan informasi secara rinci seputar layanan produk dan jasa perlengkapan pernikahan yang dibutuhkan calon pasangan pengantin. Selain itu ada 11 desainer yang terlibat dalam acara ini, di antaranya Billy Tjong, Cipta Busana Martha Tilaar, Deden Siswanto, Eva Bun, Hengki Kawilarang, Intan Avantie, Ivan Gunawan, Jeany Ang, Marga Alam, Rina W Utami, dan Rudy Chandra.

"Untuk tahun ini kami ingin menargetkan dengan memberikan inspirasi baru bagi calon pasangan pengantin agar bisa mewujudkan suasana ceria namun tak lepas dari kesakralan sebuah pernikahan. Kenapa tidak mencoba konsep sirkus?" tandasnya.