Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2013, 20:32 WIB

KOMPAS.com - Penggunaan bahan-bahan tradisi seperti batik, tenun, dan songket menjadi tren perkembangan fashion di Indonesia. Tidak hanya potensial untuk diolah tapi sekaligus bisa menjadi alat untuk misi budaya.

Hampir semua perancang tanah air telah dan mulai melirik penggunaan bahan tradisi ini dalam setiap rancangannya. Setiap desain memiliki keunikan tersendiri.

Demikian terungkap dari talkshow bertema "Tren Fashion Indonesia" yang digelar Kemang Fashion Week, di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2013) lalu. Hadir empat pembicara, di antaranya desainer Paula Meliana, koreografer Wawan Soeharto, penyanyi dan penulis Miranty Dewi, serta Jenny Yohana Kansil, Direktur Istituto di Moda Burgo.

"Saya melihat bahwa tren di kalangan desainer sekarang adalah penggunaan bahan dari tradisi atau berbagai daerah Indonesia, entah itu batik, tenun, atau songket," ujar Wawan.

Dengan berada di tangan desainer yang andal, bahan-bahan tradisional itu akan menjadi sangat menarik. Selain itu, bahan tradisional juga mengusung misi budaya, dan sejauh ini pasar Eropa sangat kagum dengan teknik pembuatannya.

"Di luar negeri, misalnya di Eropa, mereka sangat kagum ketika mengetahui bagaimana proses pembuatan batik atau tenun yang sulit dan membutuhkan waktu yang lama," tambah Wawan.

Sebagai desainer, Paula mengamini pernyataan Wawan. Katanya, setelah cukup lama bergelut di lini gaun pengantin, dia pun tertarik dengan batik. Bersama Miranty Dewi, salah satu pelanggannya, Paula lalu mengembangkan desain batik.

"Batik bisa dikombinasi dengan renda dan apa saja, bagaimana menyesuaikannya dengan selera," tambah putri sulung pengusaha bridal, Eva Bun, ini. Dalam mendesain, ia memperoleh banyak inspirasi dari setiap kunjungan ke daerah, melihat lingkungan sekitar, dan batik yang beraneka motif.

Sebagai publik figur, Miranty melihat busana batik juga tidak kalah dengan busana atau gaun lainnya. Justru motif dan warnanya yang banyak bila dirancang dengan baik akan memberikan tampilan yang menarik.

Jenny pun menuturkan hal yang sama. Ia melihat perkembangan fashion di Indonesia sangat pesat, dan bisa jadi salah satu destinasi fashion dunia.

"Salah satunya yang potensial, penggunaan bahan tradisional batik, yang meski dirancang sesuai selera pasar, bahan tradisional adalah ciri khas yang identik dengan indonesia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com