Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Perhiasan di Jakarta International Jewellery Fair

Kompas.com - 10/05/2013, 20:23 WIB

KOMPAS.com - Dulu, perhiasan hanya disimpan dan dipakai di acara-acara khusus saja. Tetapi sekarang, perhiasan bisa jadi bagian dalam keseharian. Apalagi dengan harganya yang mulai terjangkau. Perhiasan tak lagi harus ditebus senilai puluhan juta rupiah, tapi ada yang di bawah lima juta rupiah saja.

Tak percaya? Coba kunjungi pameran perhiasan Jakarta International Jewellery Fair 2013 yang berlangsung dari 9 - 12 Mei 2013 di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pameran tahunan yang memasuki gelaran keenam ini merupakan pameran perhiasan internasional terbesar, selain Surabaya International Jewellery Fair yang dijadwalkan digelar bulan Oktober mendatang.

Di pameran ini, ada sekitar 150 peserta pameran yang terdiri atas pemilik toko perhiasan, distributor, pabrikan, hingga perajin lokal dari dalam dan luar negeri seperti Malaysia, Hong Kong, India, dan Italia. Anda bisa menemukan cincin berlian senilai di bawah lima juta rupiah, gelang emas senilai empat juta rupiah, atau cincin berhiaskan swarovski hanya dua jutaan rupiah. Ada yang berukuran besar dengan harga ratusan juta, hingga mencapai satu miliar rupiah.

“Memakai perhiasan itu sekarang sudah jadi tren, termasuk berlian yang dulu kedengarannya sangat mewah,” ujar Indra Leonardy dari Lotus Jewellery, saat ditemui di lokasi pameran, Jumat (10/5/2013).

Menurut pria yang sudah tujuh tahun berkecimpung di dunia perhiasan ini, berlian yang dulu mungkin hanya untuk disimpan, atau karena ukurannya besar hanya dipakai dalam event tertentu, kini mulai beralih. Berlian sekarang ini sudah tersedia dalam bentuk kecil, didesain dengan unik, dan harganya terjangkau.

“Perkembangan pesat teknologi memungkinkan itu, dan publik juga mulai cerdas dalam memilih. Mereka tak lagi melihat dari segi ukurannya, tapi bagaimana bentuknya yang unik,” tambah dia.

Oleh karena itu juga, ia mulai mengembangkan beberapa bentuk jenis berlian yang simpel seperti koleksi terbarunya, Rosabella. Cincin berhiaskan berlian ini dibuat dengan berbagai bentuk dan tambahan logo enamel bunga mawar di baliknya. Harganya ada yang tiga juta sampai lima jutaan rupiah, tergantung ukurannya.

Tren perhiasan yang lebih ke desain atau bentuk ini juga diyakini Indra Gunawan, dari King Halim Gold Innovation. Toko emas ini lalu mengenalkan sejumlah koleksi perhiasannya yang menggunakan inovasi dari teknologi electro casting.

“Desain perhiasan telah menjadi tren saat ini, orang-orang yang ingin punya perhiasan tidak lagi sekadar untuk prestige tapi juga gaya dan nyaman ketika memakainya,” ujar Indra.

 Adapun koleksi gelang dari inovasi teknologi electro casting yang dimaksud adalah yang sudah mengalami proses teknologi yang membuat berat perhiasan lebih ringan sampai separuhnya. Jadi, jika beratnya 20 gram, maka saat dikenakan hanya 10 gram tapi kadarnya masih tetap.

Seperti disampaikan Indra, pemanfaatan teknologi ini juga membuat kualitas dan finishing perhiasan lebih bagus, tampak lebih besar tapi dengan harga yang terjangkau. Satu gelang ada yang berkisar di harga empat jutaan rupiah, tergantung beratnya.

Berlian dan emas hanya dua dari berbagai jenis perhiasan yang ada di pameran perhiasan The 6th Jakarta International Jewellery Fair. Masih ada jenis lainnya yang bagi Anda penyuka perhiasan tentu sayang untuk dilewatkan. Apalagi jika Anda seorang kolektor, saat pameran ada beberapa potongan harga yang bisa diperoleh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com