Desainer Harus Pintar Bersosialisasi

KOMPAS.com - Menjadi seorang desainer bukan hanya harus pandai melihat tren busana dan kreatif dalam membuat rancangan busana. Ia juga dituntut untuk bisa mengembangkan bisnis label fashionnya, bahkan sampai ke tingkat internasional.

"Syarat utama yang harus dimiliki desainer pastinya punya bakat dan kreativitas yang tinggi. Tanpa itu, Anda tidak akan bisa mendesain baju dan memuaskan konsumen," ungkap Toby Meadow, Fashion Business Consultant dan penulis buku How to Set Up and Run a Fashion Label saat konferensi pers Jakarta Fashion Week 2014 di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2013) lalu.

Senada dengan Toby, Wendy Malem, Direktur Centre for Fashion Enterprise di London, juga mengungkapkan bahwa bakat adalah syarat utama menjadi seorang desainer. Hanya saja ketika mulai berpikir untuk menjadikan fashion sebagai lahan bisnis, maka Anda tak cuma butuh skill, tahu keinginan pasar, dan mengetahui tren fashion dunia.

"Seorang desainer juga harus bisa menjadi pebisnis andal, seperti melihat peluang usaha dan juga jago bersosialisasi," jelasnya.

Menurut Wendy, agar bisnis fashion berjalan baik dan bisa menembus pasar internasional, seorang desainer harus punya kemitraan yang baik dengan berbagai pihak. Karena, tak bisa dipungkiri, kesuksesan usaha juga dipengaruhi oleh networking dengan pihak lain.

Sebagai seorang desainer, sudah pasti Anda akan berhubungan dengan banyak pihak, misalnya pemilik perusahaan bahan, retailer, media sosial, dan lain-lainnya. Kemitraan yang baik antara desainer dan pabrik bahan akan membantu desainer mendapatkan bahan berkualitas terbaik. Sedangkan kemitraan dengan retailer dan berbagai media sosial juga bisa membantu meningkatkan penjualan Anda.

"Ditunjang skill, desain yang bagus, rasa saling menghargai, dan juga kemitraan yang baik, akan membantu label Anda dikenal di dunia internasional," tambah Wendy.