Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2013, 08:23 WIB

KOMPAS.com — Kebaya bisa jadi busana tradisi Indonesia berikutnya yang akan mencuri perhatian publik di tingkat internasional setelah batik dan tenun. Anggota keluarga kerajaan Jerman adalah salah satu yang mulai tertarik dengan kebaya Indonesia.

Hal itu disampaikan Nia Niscaya, Direktur Promosi Pariwisata Internasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), saat ditemui di House of Ferry Sunarto, di Senopati, Jakarta Selatan, Senin (20/5/2013) lalu. Seperti diberitakan sebelumnya, desainer Ferry Sunarto diundang untuk memamerkan sejumlah koleksi kebayanya di Jerman dalam perayaan Landpartie Schloss Buckeburg pada 30 Mei-2 Juni 2013.

"Kalau festival tahunan di Jerman ini digelar, mereka meminta adanya peragaan busana kebaya karena mereka sudah tahu kalau kebaya sangat khas Indonesia," ujar Nia.

Dari sejumlah perancang kebaya Indonesia yang ada, pilihan Kemenparekraf lalu jatuh ke Ferry Sunarto. Menurut Nia, Ferry adalah desainer muda berbakat dengan produk kebaya yang glamor dan sesuai dengan selera asing.

"Kebaya Ferry punya sense internasional dan memang sangat menarik karena detailnya mewah sekali," ungkap dia menambahkan.

Selain diperagakan selama pameran di Istana Buckeburg, Jerman, koleksi kebaya itu juga akan dipakai Princess Nadja Anna Zsoek dan diperagakan di cocktail reception yang dihadiri tamu VIP kerajaan.

"Akan ada pemotretan oleh majalah mode di  Jerman sebanyak delapan halaman, dan modelnya Princess Nadja," kata Nia.

Keikutsertaan koleksi Ferry di Istana Buckerburg dan di hadapan komunitas kerajaan menjadi yang pertama buat Indonesia. Jika pameran ini sukses, ada kemungkinan kebaya akan menjadi perbincangan dan dicari.

Saat berkunjung ke butiknya di Senopati, Ferry menunjukkan beberapa koleksinya yang akan diperagakan di Jerman, di antaranya didominasi warna pastel yang lembut dan sentuhan gaya yang sangat modern.

Pakem kebaya sendiri masih terlihat dari bahan yang digunakan, seperti renda, payet, dan manik-manik. Selain itu, masih ditemukan kerutan khas kebaya di bagian dada serta bustier yang menempel pas badan.

Untuk gaya internasionalnya, terlihat dari siluetnya yang seksi, bahan transparan di beberapa bagian, ornamen di leher dan pundak, serta potongan gaun yang mengembang. Jika dilihat dari dekat, kebaya-kebaya ini berkesan mewah karena semua detail dikerjakan dengan tangan.

"Sudah saatnya budaya dapat beradaptasi dengan perubahan zaman. Kebaya bisa jadi busana yang modern sehingga satu hari nanti bukan hanya dimiliki bangsa Indonesia saja, tapi juga jadi inspirasi dunia," ujar Ferry.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com