Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Kali Keguguran Tak Padamkan Semangat Miliki Anak

Kompas.com - 04/06/2013, 15:30 WIB

KOMPAS.com - Kehadiran anak bagi pasangan menikah menjadi harapan juga anugerah. Namun tak semua pasangan menikah bisa dengan mudahnya berkesempatan menimang bayi. Perlu semangat yang tak pernah padam untuk mendapatkan keajaiban ini.

Jo dan Steve Short, pasangan asal Newport, Wales, Inggris membuktikan bagaimana semangat yang tak pernah padam membuat keduanya kini bisa menikmati kebersamaan dengan si kecil. Jo mengalami 19 kali keguguran dalam 14 tahun terakhir. Ia terdiagnosa endometriosis. Namun semua hal tersebut tak menyurutkan semangatnya untuk memiliki anak hingga akhirnya Jo melahirkan bayi sehat bernama Emily-Kate di usia 37.

Meski menderita endometriosis, Jo dengan dukungan suami, tak patah arang  untuk berusaha memiliki anak. Semangat ini didukung pernyataan dari delapan ahli lewat konsultasi medis yang menyatakan kondisi Jo tak berdampak pada kemampuannya mengandung.

"Delapan konsultan yang berbeda memberi tahu bahwa semuanya normal, dan agar tetap berusaha,"ungkapnya.

Meski secara medis mendukung, Jo tetap saja mengalami keguguran berulang belasan kali dan kondisi ini membuatnya frustasi.

"Emosinya seperti rollercoaster, sangat sulit, tapi kini semuanya terbayarkan," ungkap Jo sambil menggendong Emily-Kate, saat tampil di Daybreak, ITV.

Steve mengakui kesulitan terbesarnya adalah bahwa ia dan istrinya tahu tidak ada yang salah namun kehamilan selalu saja berujung pada keguguran.

"Setiap kali mencoba hamil, selalu menyimpan harap bahwa semuanya akan baik-baik saja, akan berubah lebih baik, meski di dalam hati kami tahu tidak demikian," ungkapnya.

Tak mudah bagi Jo untuk berhasil hamil hingga bersalin. Beberapa tahun terakhir, Jo menjalani empat kali operasi laproskopi untuk mengatasi penyakitnya. Meski begitu, Jo tetap saja mengalami keguguran berulang. Pasangan ini tak hentinya berupaya mengatasi endometriosis hingga ke Kanada.
 
Di Inggris, Jo merupakan satu dari dua juta perempuan yang terdiagnosa endometriosis. Perempuan Inggris usia 25 dan 40 paling banyak menderita penyakit ini.

Endometriosis merupakan kondisi kronik yang menyebabkan rasa sakit terutama di perut bawah, dan area pelvis. Penderitanya kerap merasa tak berenergi, mengalami depresi dan masalah fertilitas. Meski begitu tak semua gejala ini dialami perempuan penderita endometriosis. Ada perempuan yang mengalami gejala ini bahkan ada yang terdiagnosa endometriosis namun tak mengalami satu pun dari gejala ini.

Jo misalnya ia berhasil hamil namun berkali-kali keguguran. Dilihat dari riwayatnya, kondisi Jo berisiko. Pasangan yang mengalami keguguran berulang hingga tiga kali lebih berisiko dibandingkan mereka yang mengalami keguguran sekali atau dua kali. Meski berisiko, Jo dan Steve tak pantang menyerah. Terus berusaha seperti disarankan dokter, hingga akhirnya berhasil melahirkan.

Berita baiknya, perempuan yang mengalami keguguran berulang berpeluang mendapatkan bayi yang lebih sehat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com