Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2013, 09:52 WIB

KOMPAS.com - Cinta itu indah. Tapi kalau sudah over dosis, ternyata efeknya hampir mirip dengan obat-obatan terlarang, lho.

Apa sih kecanduan cinta?

Love addict atau kecanduan cinta bisa dialami oleh mereka yang berstatus single maupun in relationship. Kecanduan cinta biasanya membuat seseorang tak bisa lepas dari kekasihnya dan tak bisa berlama-lama dalam kondisi single. Kondisi ini bisa membuat siapapun kehilangan power karena menggantungkan “hidup” pada pasangan.
   
5 ciri kecanduan cinta
1. Baru saja kenal, tapi langsung membayangkan akan menjalankan sisa hidup bersamanya.
Terlalu cepat membayangkan kalau si dia akan menjadi the one and only saat baru bertemu, bisa membuat Anda terjebak dalam ekspektasi yang terlalu tinggi.
Negative effect: Kalau ternyata si dia bukan Mr Right, sakit hati yang akan Anda rasakan akan semakin dalam.
Heal with: Cinta itu butuh proses. Sebelum ia menyatakan cinta, jangan dulu membayangkan bagaimana rasanya menikah atau tinggal bersama. Simpan pikiran itu sampai hubungan benar-benar serius. Ada baiknya kenali dulu lebih dalam.

2. Harus selalu punya pacar.
Salah satu ciri kecanduan cinta ialah alergi dengan status single, sebentar apapun itu. Membuat kita merasa “enggak laku” dan buru-buru mencari pacar baru. Pokoknya, Anda harus punya pasangan, enggak peduli Anda betulan cinta atau tidak.
Negative effect: Kurang selektif dalam memilih kekasih, potensi hubungan gagal lebih besar.
Heal with: Percayalah kalau cinta itu universal. Anda juga bisa menikmati kebahagiaan cinta bersama sahabat atau keluarga, enggak mesti dengan pacar. Hidup melajang juga banyak asyiknya, Anda bebas untuk mengatur waktu, punya kesempatan untuk menyeleksi pria terbaik, atau lebih fokus untuk mengembangkan karier.

3. Love, love, love.
Hidup tanpa cinta memang hampa, tapi kalau setiap jam yang dipikirkan hanya dia, dia, dan dia, ini bisa membuat hidup Anda tak berkembang.
Negative effect: Terlalu banyak menghabiskan waktu bersama kekasih, bisa membuat Anda lupa untuk mengembangkan diri. Ini merupakan kecanduan cinta yang paling banyak dialami. Hidup seakan tak berkesan tanpa kehadirannya.
Heal with: Cari aktivitas lain! Seperti bikin janji hangout dengan teman-teman dibanding terus menemaninya main futsal, pergi ke salon untuk merawat diri dibanding terus membuntutinya di media sosial, atau lakukan hobi yang bisa melepaskan Anda dari jerat candu cinta. Jangan biarkan si dia menentukan kebahagiaan Anda.

4. Sering disakiti, tapi tetap bertahan dengan alasan cinta mati.

"Kira-kira ada enggak ya orang yang mau dengan saya selain dia?" Inilah perasaan yang sering membuat Anda terjebak dalam hubungan tanpa harapan. Bahkan, banyak yang rela “hidup” di hubungan penuh kekerasan.
Negative effect: Membuat Anda lupa rasanya cinta sejati. Terlalu lama bertahan dalam hubungan yang bikin sakit hati atau penuh dengan kekerasan bisa membuat Anda kebal dan menganggapnya biasa. Bisa-bisa, bila Anda punya anak nanti, mereka akan merasakan hal yang sama.
Heal with: Bila memang sikap atau kata-kata si dia sering bikin sakit hati, jangan ragu untuk meminta pendapat dan bantuan sahabat terdekat agar pikiran Anda lebih terbuka.

5. Enggak cukup satu cinta
Ada sensasi hebat yang kerap Anda rasakan saat PDKT. Sensasi ini ternyata bisa membuat seseorang kecanduan dan akhirnya punya banyak TTM-an atau malah selingkuhan.
Negative effect: Menyakiti hati pasangan atau membuat harga diri Anda turun saat ketahuan affair.
Heal with: Sebelum selingkuh, bayangkan kalau Anda adalah pihak yang diselingkuhi. Sebab, karma itu betul-betul ada lho.

(CHIC/Ayunda Pininta Kasih)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com