Lebih Dekat dengan Anak Lewat Gadget

KOMPAS.com - Bayangkan, bagaimana mungkin mengalihkan perhatian anak dari gadget, smartphone, atau komputer tabletnya saat ini? Mereka sudah kadung terikat dengan berbagai perangkat tersebut. Yang baik adalah mendampingi mereka dan mencoba bermain bersama.

Inilah yang dilakukan oleh para ayah di Inggris saat ini. Justru dengan demikian ikatan antara ayah dan anak turut terbangun, dan mereka menjadi lebih dekat. Satu dari sepuluh ayah melangkah lebih jauh, misalnya dengan menonton video Youtube bersama-sama. Saat bekerja atau ke luar kota, gadget juga menjadi salah satu medium mereka berkomunikasi.

Penggunaan teknologi menjadi salah satu cara berinteraksi. Seperlima dari mereka kemudian juga mengaku kerap merekam aktivitas si anak, lalu memperlihatkannya lagi pada mereka untuk melihat reaksinya. Aktivitas ini menjadi lebih menyenangkan.

Dibanding kaum ibu, para ayah dianggap lebih terbuka dan kerap menjadikan gadget atau berbagai alat teknologi sebagai alat bermain bersama. Mereka lebih inovatif dan juga mulai mengenalkan sejumlah aplikasi yang ada di smarthphone, termasuk aplikasi yang dapat memantau kemajuan yang diperoleh dari sekolah.

Tim Atkinson, blogger yang mengusung tema "Bringing Up Charlie", yang juga ayah dari tiga anak, mengungkapkan bahwa teknologi mobile atau gadgetmemiliki peran penting dalam kesehariannya. Tidak lagi hanya untuk alat bekerja, tapi juga menjalankan peran sebagai seorang ayah.

Disampaikan Tim, dengan anak sulungnya, dia bisa berinteraksi dengan aplikasi yang sudah di tingkat lanjut seperti pemanfaatan Photoshop; mengubah beberapa tampilan gambar yang nanti bisa dipamerkan ke kerabat keluarga lainnya.  

Ini menunjukkan, perkembangan pesat ponsel dan internet justru kemudian memberi kemudahan untuk tetap berinteraksi dengan keluarga, mengasuh anak, serta membuat ikatan lebih erat. Bagaimana dengan media sosial? Ini juga menjadi salah satu mediumnya. Bukan berarti harus dijauhi, tapi berinteraksi dengannya bersama.

Ayah dan ibu masa kini sudah mengakui bahwasanya pola pengasuhan mau tak mau turut berubah seiring dengan masuknya berbagai jenis teknologi. Memanfaatkannya untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan menjaga kebersamaan adalah solusi yang tak bisa dielakkan saat ini.