Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2013, 15:28 WIB
K. WAHYU UTAMI

Penulis

KOMPAS.com – Tiap tahun para penata rambut mengeluarkan tren penataan atau pewarnaan rambut terbaru. Anda mungkin akan bertanya-tanya, seberapa besarkah pengaruh tren tersebut pada masyarakat luas? Bisakah semuanya diterima oleh masyarakat?

Ya, tidak bisa dipungkiri bahwa di dunia mode dan kecantikan, para praktisinya selalu berinovasi untuk memberikan gaya yang baru dan segar bagi seluruh masyarakat. Maka, seperti yang kita lihat, setiap musim mereka akan mengumumkan kecenderungan tren terbaru yang akan menjadi panutan bagi para pengguna.

“Dalam menciptakan tren, kami selalu tampil dalam kemasan yang komplet. Mulai dari rambut panjang, sedang, sampai pendek. Karena tren itu terus berputar,” tutur penata rambut Irwan Muljadi kepada KompasFemale, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (25/6/2013) kemarin.

Meski perkembangan tren selalu berputar dari waktu ke waktu, tapi semuanya disesuaikan dengan keadaan kondisi zaman sekarang. “Mengembalikan tren mode zaman dulu tidak masalah, contoh saja tren rambut tahun '60-an bisa diaplikasikan pada zaman sekarang dengan beberapa penyesuaian,” tambah Irwan.

Tren yang dibuat oleh para penata rambut dan kecantikan tersebut memberikan inspirasi gaya baru terhadap penampilan kita. Namun sebagai konsumen, kita mungkin tak akan langsung mengadopsi gaya tersebut. Para penata rambut umumnya akan memperkenalkan terlebih dahulu style yang baru kepada para pelanggan mereka yang dikenal mampu menjadi trendsetter, atau kepada para selebriti.

“Biasanya kami aplikasikan dulu di salon-salon kami, dan para pelanggan pun akan memberikan tanggapannya. Selama ini, tren yang kami ciptakan dapat diterima dan menjadi panutan banyak orang,” timpal penata rambut Jonki Pitoi.

Jadi, memang tidak mudah menciptakan sebuah tren yang langsung dapat diterima oleh masyarakat. Semua itu juga tergantung pada kejelian Anda untuk mengikutinya atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com