Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2013, 19:12 WIB
KOMPAS.com - Vindy Lee melenggang masuk ke dalam restoran khas Italia, Mama Rosy, di bilangan Kemang, Selasa malam lalu. Di sanalah kami bertemu. Rambut panjangnya tergerai lurus melewati bahu. Pulasan riasan ”mata kucing” mempertajam sorot matanya. Belum lagi pulasan gincu merah menyala dan balutan gaun pendek seperti mengukir jam pasir pada tubuhnya. Vindy tak canggung dengan aura sensual pada dirinya.

Malam itu, tak ada meja masak, kompor, atau peralatan dapur seperti saat dia memasak di televisi. Tayangan-tayangan itu mengenalkan Vindy Lee kepada publik. Sebagai gantinya, Vindy berhadapan dengan lensa kamera dan kilatan cahaya lampu kilat yang berupaya mengabadikan gambarnya di tengah redupnya cahaya.

Tak terlihat jejak seorang juru masak pada dirinya. Televisi telah memutarbalikkan imaji dunia masak-memasak menjadi hal seksi ketika sosok seperti Vindy hadir di layar kaca.

”Saya tidak keberatan dibilang seksi,” ujar perempuan kelahiran Jakarta yang separuh berdarah Taiwan itu.

Saat Vindy menciptakan buku Sexy Food, dia seperti menggabungkan kekuatan sensualitas dan makanan. ”Makanan berdampak kepada tubuh manusia langsung ataupun tidak, termasuk dalam seksualitas. Buku pertama saya konsepnya memang tentang itu,” ujar Vindy.

Makanan itu mengaktifkan keseluruhan indera dengan keindahan penampilan, aroma, rasa, dan sensasi ketika makanan meleleh di lidah, atau bahkan saat hidangan panas mendesis di atas piring. ”Seluruh indera kita seperti tercerahkan oleh sajian itu dan kita menjadi terbuka bagi sebuah petualangan baru,” ujar Vindy.

Ada 30 resep dalam buku masakan itu yang semuanya kreasi Vindy. Dalam keliaran berpikirnya, muncul hidangan berjudul Porn Star Salad yang berupa adukan buah belimbing, kismis, jeruk, sejenis markisa, dan kacang dengan siraman saus salad.

Nama resep yang ”mengundang” itu tak lebih dari singkatan bahan-bahan masakan. ”Ya, bahannya pomegranate (P), orange (O), raisin (R), nuts (N), dan star fruit (Star) ha-ha-ha. Itu agar orang mudah mengingatnya dan lezat, lho. First, be delicious. Second, be playful,” ujarnya.

Apa resep-resep itu juga berfungsi sebagai aphrodisiac? ”Itu juga, sih, 30 menit kemudian ha-ha-ha,” ujarnya bergurau.

Ada bahan makanan yang mengandung zat tertentu sehingga berefek membangkitkan semangat. Dia lalu mencontohkan hewan-hewan laut bercangkang, cokelat, biji pala, kacang almond, dan bahan yang banyak dipakai di Tanah Air: cabai.

Masuk dapur sejak kecil
Vindy sejak lama menyadari masakan punya kekuatan ajaib. ”Saya melihat memasak itu seperti sihir. Potongan-potongan bahan makanan berubah menjadi sesuatu yang baru, berbeda, dan lezat. Padahal, kadang hanya memakai sedikit bahan,” kata Vindy yang tak suka makanan instan.

Sejak usia enam tahun, Vindy sudah mencuri-curi memasak di dapur meski ibunda melarangnya masuk ke dapur lantaran takut anaknya bermain pisau dan api. ”Saya tidak peduli larangan ibu. Begitu dia tidak ada, saya pergi ke dapur, tanya-tanya ke asisten rumah tangga sedang masak apa. Masakan pertama saya omelet. Sejak itu, saya tahu tidak akan berhenti memasak.”

Ketika bersekolah di Singapura untuk menempuh pendidikan menengah pertama, Vindy terpaksa berpisah dengan orangtuanya yang berbisnis di Jakarta. Dia lalu tinggal bersama neneknya yang jagoan memasak dan menularkan jurus-jurus memasak kepada Vindy.

Selepas SMA, dia hijrah ke Los Angeles (LA), Amerika, untuk berkuliah di University of Southern California di dua jurusan, yakni International Relations dan East Asian Language and Culture. Namun, hati Vindy tak bisa jauh dari memasak. Di LA, Vindy sempat bekerja sebagai koki di sejumlah restoran.

”Bekerja di dapur itu berat. Harus berdiri delapan jam dan di dalam ruangan yang panas. Dan, ruang berkreasi pun sempit karena kita harus ikut gaya masakan restoran itu. Saya lebih suka menjadi juru masak pribadi. Bisa lebih kreatif,” ujarnya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com