Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2013, 14:59 WIB
KOMPAS.comMinuman bersoda (soft drink) banyak mengandung gula, asam fosfat atau karbonat, bahan pengawet, dan kafein. Itu sebabnya mengapa ibu hamil dianjurkan untuk menghindarinya. Ada beberapa risiko jika konsumsi minuman bersoda berlebihan:

Obesitas. Penyakit kelebihan berat badan 75 persen dari berat ideal ini merupakan faktor utama penyebab meningkatnya risiko diabetes (terutama diabetes tipe 2) dan penyakit kardiovaskular. Jangan lupa, penyakit diabetes dapat memengaruhi bobot janin menjadi terlalu besar sehingga sulit dilahirkan.
   
Hipertensi. Kandungan kafein dalam minuman bersoda dapat menjadi pencetus munculnya hipertensi. Pada saat kehamilan, hipertensi dapat mendorong terjadinya kelahiran prematur.
   
Melemahkan sistem kekebalan tubuh. Ilmuwan telah membuktikan bahwa gula dapat menghalangi kemampuan tubuh melawan bakteri. Soft drink yang mengandung 12 sendok teh gula cukup melemahkan kemampuan sel darah putih untuk melindungi tubuh dari bakteri jahat, yaitu sebesar 60 persen selama 5 jam. Konsumsi minuman bersoda secara berlebihan ditambah makanan bergula lainnya berpotensi membuat sel-sel darah putih tidak bekerja efektif untuk beberapa jam setiap hari.
   
Kesehatan tulang dan osteoporosis. Minuman ringan yang memiliki kadar asam fosfat yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan asupan fosfor dalam tubuh. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan risiko terhambatnya penyerapan kalsium serta berdampak terhadap penurunan massa tulang. Selanjutnya sudah dapat diduga, potensi untuk terkena osteoporosis pun semakin tinggi.

(Tabloid Nakita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com