Bertemu media di fx Sudirman, Jakarta, Kamis (27/6/2013) lalu, Ali mengisahkan bagaimana menjadi Mister International tidak pernah direncanakannya sebelumnya. Hanya saja, mantan atlet sepakbola ini kerap disarankan oleh teman-temannya untuk ikut serta. Setelah meraih gelar Runner-up III Mister Lebanon 2012, ia lalu mau melangkah lebih jauh ke tingkat internasional. Pikirannya saat itu bukan untuk menang, tapi menikmati setiap perjalanan.
“Saya tidak pernah menduga akan menang, mungkin keberuntungan atau kepribadian saya yang menarik, saya tidak tahu,” ujarnya sembari tertawa lepas.
Selama mengikuti kontes pemilihan pria tampan sedunia itu, Ali menyadari bahwa penilaian bukan hanya pada penampilan atau tubuh dengan perut kotak-kotak. Tetapi, bagaimana pria juga menerapkan gaya hidup sehat dan mempunyai kepribadian yang menarik.
“Murah senyum tapi yang tulus, tidak dibuat-dibuat,” ungkapnya memberi bocoran.
Selama proses penjurian itu, Ali berusaha menjadi dirinya sendiri, tampil apa adanya. Kata dia, kunci sukses adalah bagaimana membuat orang lain menyukai Anda, dengan kepribadian yang baik tentunya. Maka semua akan berjalan dengan baik.
Berbincang dengan Ali semakin membuktikan kalau dirinya tidak sekadar punya wajah tampan, atau tubuh yang atletis, tapi juga cerdas dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Semua ini menjadi satu paket yang rasanya ingin miliki setiap orang.
“Menjadi Mister International melengkapi misi saya untuk membantu orang lain lebih banyak,” tutupnya dengan yakin. Sampai perbincangan berakhir, KompasFemale belum bisa menemukan di mana letak kekurangan pria satu ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.