Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2013, 08:37 WIB
Rahman Indra

Penulis

KOMPAS.com - Selain ke taman bermain atau tempat wisata, liburan sekolah juga bisa diisi dengan menjelajahi museum. Selain dapat melihat benda-benda bersejarah, juga bisa memperoleh pengalaman menyenangkan.

Setidaknya demikian yang dirasakan oleh sejumlah ibu dan anak yang menelusuri Museum Bank Indonesia, di area Kota Tua, Jakarta, Minggu (30/6/2013) lalu. Mereka diajak menyusuri berbagai koleksi museum sembari bermain dengan kuis yang disiapkan oleh Dell Indonesia sebagai penyelenggara.

Museum Bank Indonesia memuat berbagai catatan sejarah, seperti jenis mata uang dan alat tukar sejak zaman kerajaan sampai sekarang. Beberapa pertanyaan kuis yang disodorkan berkaitan dengan ruang yang dijelajahi. Seperti, apakah kepanjangan dari Tabanas, atau mana seragam tentara Indonesia sebelum kemerdekaan.

"Selain menelusuri museum secara langsung, kita juga mengenalkan seri museum digital yang dalam hal ini kita bekerjasama dengan The Museum Project dan Museum Bercerita," ujar Yocky Wonosantoso, Consumer Marketing Manager Dell Indonesia.

The Museum Project digawangi oleh Riefa Istamar. Lewat pengenalan situs themuseumproject.com, ia mengajak pengunjung untuk bisa melihat ruang-ruang milik Museum Bank Indonesia. Sementara Museum Bercerita yang digawangi Sigi Wimala adalah konsep pengenalan museum dengan cara bercerita (story telling). Sigi juga menjadi satu dari tiga brand influencer Dell XPS 12.

Winarni D Soewarno, Kepala Museum Bank Indonesia, mengungkapkan program ini menjadi penting dan menarik karena dengan mengajak anak bermain ke museum berarti Anda turut mendidik anak untuk mencintai museum sejak dini.

"Mungkin tidak kelihatan hasilnya secara langsung, tapi nanti di kemudian hari akan ada manfaatnya," ujarnya meyakinkan.

Museum Bank Indonesia termasuk salah satu museum yang paling representatif dengan fasilitas dan kelengkapan yang atraktif. Disampaikan Winarni, museum ini termasuk gedung lama yang diresmikan kembali tahun 2006 dan 2009 dengan menempati luas sekitar 17.000 meter persegi. Ada 65 set artwork, dan koleksi terbesar numismatik yang memuat 1500 lembar uang kertas dan 1200 keping uang logam.

"Di sini anak-anak bisa mengalami sebuah petualangan, ada instalasi, dan diorama yang terdiri atas patung-patung berkostum. Itu menarik sekali," ujar Sigi. Model yang juga ibu satu anak ini merasa yakin, anak-anak akan mendapat rekaman pengalaman yang menempel dalam pikiran ketika berjalan menelusuri museum.

Program ini mengajak 20 tim yang terdiri atas ibu dan anak, dengan melakukan pendaftaran via twitter The Museum Project. Disampaikan Riefa, antusiasme publik sangat besar akan program ini, tetapi untuk saat ini masih dibatasi. Tak tertutup kemungkinan jika nanti ada gelaran yang sama. Saat ini Museum Bank Indonesia terbuka untuk umum dan bisa dikunjungi setiap Selasa sampai Minggu dari pukul 8.00 - 16.00, tanpa dipungut biaya.

Saat menelusuri museum, kami dipandu dan mendapat banyak informasi dari setiap ruang yang dikunjungi. Di antaranya ada ruang sejarah perdagangan Indonesia, ruang hijau, ruang koleksi numismatika, ruang emas, dan ruang sejarah percetakan dan peredaran uang.

Yang menjadikan museum menarik ketika ada ragam diorama dan instalasi seni yang mencolok mata secara visual.  Menelusuri museum jelas menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com