Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2013, 18:12 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Ilmu menjadi bekal bagi siapa pun untuk meningkatkan kualitas dirinya. Termasuk kalangan profesional atau pekerja yang perlu memperkaya wawasan untuk menambah kompetensinya. Bekerja sambil kuliah pun menjadi pilihan, demi update ilmu, bukan semata mengejar gelar.

Namun, keinginan update ilmu ini kerapkali terkendala lantaran kalangan profesional atau eksekutif muda, tak punya cukup waktu menuntut ilmu. Fleksibilitas waktu kuliah menjadi kebutuhan utama, selain biaya pendidikan yang meringankan pengeluaran kalangan pekerja.

Metode open distance learning, belajar secara online, virtual learning menjadi solusi untuk update ilmu ini. Kalangan pekerja bisa memenuhi kebutuhannya untuk memperkaya diri dengan ilmu, melalui metode ini.

Sejumlah profesional, karyawan di perusahaan asing, juga tenaga kerja Indonesia di beberapa negara, mereka yang memiliki akses tak terbatas terhadap internet, telah mengambil manfaat dari metode ini. Sebagian kuliah untuk mencari titel, sebagian lagi kuliah dengan sistem online untuk update ilmu demi peningkatan kariernya.

Universitas Terbuka merupakan salah satu institusi negara yang menyediakan metode open distance learning ini.

Mohamad Yunus, Pembantu Rektor IV Universitas Terbuka mengatakan konsep kuliah seperti ini menjadi pilihan bagi kalangan bekerja yang memiliki mobilitas tinggi, sehingga membutuhkan fleksibilitas waktu untuk kuliah. Meski begitu kelompok fresh graduate terutama generasi Y yang akrab dengan teknologi dan internet, juga mulai melirik konsep belajar mandiri ini.

"Mahasiswa Universitas Terbuka 80 persennya sudah bekerja, 50 persennya update ilmu dengan mengambil banyak SKS. Ini yang menjadi tren empat tahun belakangan. Saat ini juga sedang disiapkan agar kalangan profesional atau karyawan yang ingin kuliah dengan program khusus, tidak terikat program studi. Jadi mereka bisa mengambil mata kuliah sesuai minat dan mendapatkan sertifikat. Program  mata kuliah mandiri ini siap pada 2014," ungkapnya kepada Kompas Female seusai seminar setengah hari di Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang, Rabu (3/7/3013).

Menambah juga memperbarui ilmu dengan tutorial online memberikan kemudahan pada karyawan yang ingin melanjutkan kuliah. Pembelajaran bisa dilakukan di mana saja asalkan aktif belajar mandiri dengan online learning.

Yunus menyebutkan, 30-40 persen mahasiswa UT memanfaatkan online learning ini. Bahkan untuk jenjang Strata-2, online learning menjadi keharusan.

"Online learning memberikan fleksibilitas. Mahasiswa belajar saat dia siap. Kalau seseorang belajar saat ia tidak siap, materi yang diserap pun tidak maksimal. Aktif mengikuti tutorial online juga punya nilai tersendiri bagi mahasiswa, nilai partisipasi, skornya 30 persen. Jadi dibutuhkan keaktifan dari mahasiswa," jelas Yunus.

Metode belajar tanpa batasan waktu, jarak, bahkan usia ini pun semakin berkembang ke depannya. Selain tutorial online, karyawan yang ingin melanjutkan kuliah juga bisa memanfaatkan teknologi web-cam. Melalui teknologi ini, kalangan profesional bisa belajar di mana saja, namun tetap bisa bertatap muka dengan pengajar secara online.

Jika para pekerja Indonesia di Taiwan, Jeddah, Hong Kong, Singapura, Malaysia, Korea Selatan mendapatkan manfaat dari cara belajar ini, Anda yang haus ilmu dan berada di kota besar di Indonesia, tentunya bisa mendapatkan manfaat serupa bahkan lebih, demi meningkatkan kualitas diri juga kompetensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com